BeritaOtomotif

Visinya Terkait Mobil Listrik Kontra dengan Jokowi, Ada Udang di Balik Batu

×

Visinya Terkait Mobil Listrik Kontra dengan Jokowi, Ada Udang di Balik Batu

Share this article
Visinya Terkait Mobil Listrik Kontra dengan Jokowi, Ada Udang di Balik Batu

Di akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, publik kerap disuguhkan dengan kebijakan pro kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif.

Tak cuma pengenalan Pertamax Green 95, ada juga kebijakan yang memudahkan impor kendaraan listrik seperti pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 10 Tahun 2024.

Selain itu, ada juga subsidi motor listrik, yang membuat kendaraan roda dua jenis ini semakin terjangkau. Banyak produk yang harganya menyentuh angka di bawah 10 juta rupiah.

Saat acara HUT MPR ke-78, Presiden Jokowi sempat mengutarakan pentingnya insentif untuk kendaraan listrik.

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

“Banyak yang bertanya, ‘Kenapa kita harus memberikan insentif kepada pembeli mobil listrik yang harganya sangat besar?’,” ujar Jokowi pada 2023 lalu.

“Mobil listrik disubsidi sekitar 70 juta,” lanjutnya saat berpidato di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

“Untuk apa? Karena negara lain juga melakukan hal yang sama. Contohnya Thailand, yang memberikan subsidi hingga 68 juta. Jika subsidi kita di bawah itu, investasi akan lari ke sana,” kata Jokowi.

Ada udang di balik batu

Berbeda dengan Jokowi yang memikirkan mobil listrik dari perspektif ekonomi, purnawirawan Polri, Dharma Pongrekun, sempat menjelaskan bahaya dari masifnya elektrifikasi kendaraan terkait keamanan negara.

Pria yang menurut LHKPN KPK hanya memiliki dua motor ini mengungkap bahwa di balik masifnya elektrifikasi kendaraan secara global, terdapat motif tersembunyi.

“Saya kasih ingat, internet suatu saat akan di-shutdown,” ujar calon independen di Pilkada Jakarta 2024 ini.

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

“Ketika Anda sudah keasyikan, kecanduan (dengan internet), tidak punya cara hidup lain, dan sedang berkendara dengan mobil listrik, tiba-tiba internet dimatikan,” lanjutnya.

“Kita akan digiring agar segala sesuatu menggunakan listrik,” imbuhnya.

Ia berpendapat bahwa ketergantungan pada internet dan kendaraan listrik dapat memperlemahIndonesia. Namun, ia juga memberikan solusi agar Indonesia bisa lolos dari ancaman siber ini.

“Akhirnya muncul mobil listrik, mobil listrik menggunakan komputer, sementara komputer butuh internet untuk beroperasi, dan internet membutuhkan pulsa,” terangnya.

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

“Jadi jika Anda bepergian ke Bandung, dan saya ke Cilegon, tiba-tiba internet dimatikan, kita tidak bisa melakukan apa-apa,” ujarnya.

“Tidak bisa mengambil uang di bank, listrik mati, semua mati, negara langsung menyerah, dan itu pernah terjadi di Estonia,” tambahnya.

Solusi dari hal tersebut adalah dengan mandiri secara teknologi, menurut Dharma.

“Kita memiliki harapan besar, negara kita kaya. Kita harus menguasai teknologi internet, dan bukan hanya ‘ngontrak’ untuk keamanan negara, tetapi kita harus menguasainya sendiri,” pungkasnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *