SOLO – Menyalip menggunakan mobil dengan transmisi manual di jalan raya bukan sekadar tentang kecepatan, tetapi juga memerlukan teknik yang tepat dan aman untuk memastikan keselamatan berkendara.
Teknik menyalip dengan mobil manual melibatkan pemahaman penggunaan posisi gigi yang sesuai. Pengemudi harus dapat mengelola perpindahan gigi dengan baik untuk mengoptimalkan tenaga mesin.
Sony Susmana, Direktur Pelatihan Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menjelaskan bahwa teknik menyalip harus menggabungkan unsur defensif dan keselamatan. Mengabaikan salah satu aspek dapat berakibat fatal.
“Langkah pertama adalah memastikan bahwa di depan kendaraan yang akan disalip tidak ada kendaraan lain, tidak ada mobil dari arah berlawanan, dan bahwa jalan tidak dalam keadaan tikungan,” kata Sony.
Kedua, Sony menekankan pentingnya untuk melihat kaca spion, menyalakan lampu isyarat, dan memindah gigi ke posisi yang lebih rendah untuk mendapatkan momentum sebelum menyalip.
“Ketiga, lakukan manuver pindah jalur dengan lembut agar keseimbangan kendaraan tetap terjaga, dan hindari koreksi kemudi yang berlebihan atau kasar,” tambahnya.
Terakhir, saat menyalip, pastikan kecepatan mobil berada sekitar 2.000 Km per jam lebih tinggi daripada mobil di depan.
“Saat menyalip, pertahankan gigi dan kecepatan kurang lebih 2.000 Km per jam lebih cepat dari kecepatan kendaraan yang disalip. Jika mesin sudah mendekati batas, pindahkan gigi ke satu step lebih tinggi, tetapi lakukan setelah melewati kendaraan yang disalip,” jelas Sony.
Dengan mengikuti panduan ini, pengemudi dapat memastikan proses menyalip dilakukan dengan aman dan efisien, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalkan dan perjalanan menjadi lebih lancar.