JAKARTA – Honda Scoopy merupakan salah satu skuter matik yang sangat diminati di Indonesia. Kendaraan ini terkenal dengan desain retro yang menarik, efisiensi bahan bakar yang baik, dan kemudahan dalam pengendalian, terutama untuk pemula.
Meski demikian, salah satu keluhan yang sering muncul dari para pengendara adalah mengenai akselerasi. Hal ini tidak mengherankan, mengingat mesin motor dengan kapasitas 109,5 cc lebih difokuskan pada efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan tenaga.
Tidak hanya tenaga yang terasa kurang pada putaran menengah, masalah brebet juga sering dialami, terutama saat akselerasi awal.
Ilustrasi remap ECU motor
Khususnya untuk Honda Scoopy generasi keempat yang telah menggunakan rangka ESAF, yang dirilis sejak tahun 2020 hingga kini.
Risang Jalu Jaya Ndaru, pemilik Bengkel 19Racing Garage di Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, menjelaskan bahwa salah satu cara mudah untuk meningkatkan tenaga Honda Scoopy adalah dengan melakukan remap ECU. Proses remap ECU atau pemetaan ulang adalah modifikasi pada perangkat lunak dalam sistem manajemen mesin motor.
Dengan remap ECU, pengendara dapat meningkatkan performa, efisiensi bahan bakar, serta memodifikasi kemampuan mesin sesuai kebutuhan.
Namun, bagi yang tidak ingin melakukan remap ECU, ada cara mudah lain yang bisa diambil oleh pemilik Scoopy generasi keempat untuk meningkatkan akselerasi.
“Ganti injektor dengan yang punya Beat berkode K44. Injektor ini digunakan pada Beat sebelum rangka ESAF, yakni tahun 2020 ke bawah,” ungkap Risang.
“Ini adalah alternatif yang paling mudah. Harga injektornya sekitar Rp 200.000 hingga Rp 250.000, dan komponen ini merupakan orisinal dari AHM,” tambahnya.
Risang juga menyebutkan bahwa injektor Scoopy dan Beat memiliki spesifikasi yang hampir sama. Bahkan, injektor tersebut juga diklaim memiliki bentuk yang sama dengan Vario 125, Vario 150, PCX 150, hingga CBR 150.
“Jumlah titiknya sama, ada 6 titik, namun debit bensin injektor Beat K44 lebih banyak dibandingkan dengan yang ada pada Scoopy terbaru,” jelas Risang.
“Modifikasi ini lebih mudah dibandingkan remap ECU. Selain meningkatkan akselerasi, masalah brebet juga bisa teratasi. Tidak perlu melakukan pengaturan yang rumit, cukup plug and play alias PNP. Efek peningkatan tenaga akan terasa, meski konsumsi bensin sedikit lebih boros,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita di ponselmu.