BeritaEntertainmentSelebritis

Tak Puas Jadi Pejabat Negara? Raffi Ahmad Keciduk Tetap Kampanye Politik

×

Tak Puas Jadi Pejabat Negara? Raffi Ahmad Keciduk Tetap Kampanye Politik

Share this article
Tak Puas Jadi Pejabat Negara? Raffi Ahmad Keciduk Tetap Kampanye Politik

Kritikan untuk Raffi Ahmad – Kritikan kembali datang dari publik untuk Raffi Ahmad. Belum sepenuhnya diterima sebagai Utusan Khusus Presiden dengan gelar dari UIPM, Raffi Ahmad mengundang kekecewaan melalui unggahan terbarunya di Instagram.

Dalam unggahan tersebut, Raffi Ahmad berkolaborasi dengan beberapa nama, seperti Tarra Budiman dan Paula Verhoeven.

Akan tetapi, tujuan di balik unggahan itu dianggap mengecewakan. Mengingat statusnya sebagai pejabat, Raffi Ahmad dituding tidak netral setelah memilih untuk mempromosikan Ridwan Kamil yang maju di Pilkada 2024 mendatang.

Meski jika dilihat kembali, unggahan tersebut dibalut dalam sebuah acara hiburan yang menampilkan banyak inspirator dari kalangan artis.

Raffi Ahmad dan Prabowo Subianto [Instagram/@raffinagita1717]

Tajuk yang mengangkat generasi muda tampaknya tidak mampu menutupi agenda kampanye politik tersebut, terutama dengan wajah Ridwan Kamil yang jelas terpampang di poster.

“Anak muda Indonesia sedang menghadapi banyak dinamika, mulai dari lapangan pekerjaan, mental health, terpaksa jadi sandwich generation dan masih banyak lagi. Yuk kita obrolin fenomena ini sambil healing bareng di Anjungan Sarinah,” tulis Raffi Ahmad, yang kemudian direspon dengan kritikan keras dari netizen.

“Tim sukses apa Utusan Khusus Presiden ini, netral dong bro,” kritik salah satu netizen.

“Utusan Khusus Presiden nyambi jadi juru kampanye juga ya,” sindir netizen lainnya.

“Bukankah Raffi itu pejabat pemerintah?” tambah netizen yang mempertanyakan tindakan Raffi Ahmad.

Raffi Ahmad sepertinya harus lebih berhati-hati usai ditetapkan sebagai Utusan Khusus Presiden, mengingat jabatan tersebut baru diembannya per Oktober 2024 lalu.

Masalah endorsement atau promosi yang menghasilkan uang bagi seorang pejabat sempat menjadi perhatian khusus dari KPK. KPK telah mengimbau para pejabat untuk menyampaikan laporan detail mengenai penghasilan di luar gaji.

Aktivitas yang tampak biasa bagi figur publik seperti Raffi Ahmad dapat dianggap berbeda jika melanggar kode etik sebagai pejabat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *