JAKARTA – Getaran berlebih pada motor matik saat pertama kali berjalan merupakan masalah yang sering dikeluhkan oleh pengendara.
Meskipun terlihat sepele, getaran ini dapat mengganggu kenyamanan berkendara dan menandakan adanya masalah pada komponen transmisi motor.
Kondisi ini biasanya terjadi ketika motor baru dinyalakan atau ketika mulai bergerak setelah berhenti lama. Jika dibiarkan, bisa memperpendek umur komponen motor.
Menurut Purnomo, pemilik bengkel Tamaro Motor, getaran yang terasa saat start biasanya berasal dari komponen CVT (Continuously Variable Transmission) yang sudah mulai aus.
“Getaran berlebih saat motor start umumnya disebabkan oleh V-belt yang sudah tidak dalam kondisi prima atau roller CVT yang aus. Kedua komponen ini memainkan peran penting dalam memastikan pergerakan motor tetap mulus,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa V-belt yang aus bisa menyebabkan gesekan yang tidak merata, sehingga saat motor mulai bergerak, terasa adanya getaran.
“Roller CVT yang sudah mulai aus atau tidak merata bentuknya juga dapat membuat pergerakan menjadi tidak halus, terutama saat awal motor dijalankan,” tambah Purnomo.
Untuk mengatasi masalah ini, Purnomo menyarankan agar pemilik motor matik rutin melakukan perawatan dan penggantian komponen sesuai jadwal.
Ilustrasi perbaikan v-belt motor.
“Penggantian V-belt dan roller CVT secara berkala sangat penting untuk menjaga performa motor. Biasanya, penggantian V-belt direkomendasikan setiap 20.000 kilometer, namun tergantung pada kondisi pemakaian,” jelasnya.
Selain itu, kebersihan komponen CVT juga tidak boleh diabaikan.
“Debu dan kotoran yang menumpuk di bagian CVT bisa mempengaruhi kinerja transmisi. Membersihkan CVT secara teratur juga bisa membantu mengurangi getaran berlebih,” tutup Purnomo.
Dengan perawatan yang tepat, getaran berlebih pada motor matik saat start bisa diminimalisir, sehingga pengalaman berkendara menjadi lebih nyaman dan aman.