JAKARTA – Inreyen motor adalah proses penting yang harus dilakukan setelah pembelian sepeda motor baru. Proses inreyen membantu mesin beradaptasi dengan berbagai komponen yang ada.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan bahwa mesin dan komponen motor dapat berfungsi dengan optimal serta memiliki umur pakai yang lebih lama.
Dengan mengikuti prosedur inreyen yang tepat, pengendara dapat mencegah kerusakan dini pada mesin akibat penggunaan yang tidak sesuai.
Ilustrasi servis motor di AHASS
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, menyatakan bahwa masa inreyen untuk sepeda motor baru tetap perlu dilakukan guna memaksimalkan performa dan menjaga kondisi komponen kendaraan.
Walaupun teknologi terus berkembang, inreyen tetap dibutuhkan saat sepeda motor baru Honda diantar ke konsumen untuk pertama kalinya. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja seluruh komponen sehingga tidak ada kendala saat digunakan.
“Setiap sepeda motor baru Honda tentu akan dites dan diuji terlebih dahulu sebelum diantar ke konsumen,” ujar Wahyu dalam keterangan resmi. “Namun, alangkah lebih baiknya jika konsumen juga melakukan inreyen untuk memaksimalkan performa dan mencegah kerusakan komponen,” tambahnya.
Selain melalui proses inreyen, konsumen juga disarankan agar segera beradaptasi dengan sepeda motor baru mereka.
Penting untuk memperhatikan posisi berkendara, handling, pengereman, dan membuka tuas gas untuk mencegah risiko terjadinya kecelakaan di jalan raya.
“Beradaptasi dengan motor baru terkadang memerlukan waktu lebih bagi konsumen, namun hal ini harus tetap dilakukan,” kata Wahyu.
Berikut ini adalah panduan melakukan inreyen sepeda motor:
1. Kecepatan Kendaraan Stabil
Konsumen disarankan untuk tidak memacu sepeda motor baru mereka dengan maksimum pada 500 km pertama, dengan maksimal kecepatan 50 Kpj. Putaran mesin juga sebaiknya tidak terlalu tinggi selama masa inreyen agar komponen mesin tetap terjaga.
2. Hindari Berkendara Ekstrem Terutama Ketika Kondisi Jalan Basah atau Licin.