BeritaOtomotif

Siapa yang Mengambil Alih Peran Pedal Kopling pada Mobil Matik?

×

Siapa yang Mengambil Alih Peran Pedal Kopling pada Mobil Matik?

Share this article
Siapa yang Mengambil Alih Peran Pedal Kopling pada Mobil Matik?

KLATEN – Mobil dengan transmisi matik kini tidak lagi memerlukan pedal kopling, karena perpindahan percepatannya berlangsung otomatis.

Namun, bukan berarti mobil matik tidak menggunakan kopling. Terdapat komponen yang disebut kopling fluida yang menggantikan peran kopling manual.

Bagaimana cara kerja kopling fluida pada mobil matik? Berikut penjelasan dari ahlinya!

Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa mobil matik tetap menggunakan prinsip kerja kopling meski pengemudi tidak terlibat langsung dalam pengoperasiannya.


Sumber: Erwin Setiawan

“Kopling pada mobil manual sudah digantikan dengan kopling fluida atau torque converter pada mobil matik. Prinsip kerjanya berbeda, tetapi perannya tetap sama,” ujar Hardi.

Dia menambahkan bahwa setiap kendaraan bertenaga mesin bakar memerlukan kopling untuk memutuskan hubungan antara putaran mesin dan roda. Hal ini memungkinkan kendaraan berhenti dengan aman meskipun mesin tetap beroperasi, terutama saat tuas transmisi masih dalam posisi bertaut.

Pegas diafragma berfungsi menekan kampas kopling sehingga putaran mesin tersambungkan dengan transmisi.
Sumber: Erwin Setiawan

Berbeda dari mobil manual yang menggunakan kampas kopling dan pegas diafragma, mobil matik memanfaatkan komponen khusus.

“Komponen ini disebut kopling fluida atau torque converter. Sistem ini sepenuhnya mengatur pemutusan antara putaran mesin dan roda menggunakan oli transmisi dan turbin di dalamnya,” jelas Hardi.

Menginjak pedal gas
Sumber: PokPak05

Kopling fluida tidak memanfaatkan gaya gesek seperti pada kopling manual, melainkan mengandalkan gaya sentrifugal dari oli transmisi yang berputar.

“Di dalam torque converter terdapat oli dan dua turbin. Satu turbin terhubung dengan rumah converter yang terhubung dengan flywheel, sehingga selalu seirama dengan putaran mesin, sementara satu turbin lainnya terhubung dengan transmisi,” kata Hardi.

Kedua turbin tersebut tidak terhubung langsung, hanya saling berhadapan. Ketika salah satu turbin berputar, oli transmisi akan menekan lebih kencang sesuai dengan putaran mesin, sehingga menggerakkan turbin lainnya.

“Karena kedua turbin tidak terhubung, ketika mobil melambat atau berhenti, mesin masih bisa berputar stasioner seperti halnya pada mobil manual saat kopling diinjak,” tambahnya.

Inilah cara kerja kopling fluida pada mobil matik. Meskipun tanpa pedal kopling, mobil matik tetap menerapkan prinsip kerja kopling.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *