BeritaKesehatan

Sama-Sama Timbulkan Ruam, Pahami Perbedaan Monkeypox dan Cacar Air

×

Sama-Sama Timbulkan Ruam, Pahami Perbedaan Monkeypox dan Cacar Air

Share this article
Sama-Sama Timbulkan Ruam, Pahami Perbedaan Monkeypox dan Cacar Air

Kasus monkeypox kini tengah jadi sorotan. Infeksi yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis) tersebut bahkan telah terdeteksi di Indonesia. Akan tetapi sebagian masyarakat masih ada yang belum mengetahui perbedaan monkeypox dan cacar air.

Perbedaan Monkeypox dan Cacar Air

Monkeypox dan cacar air secara tak kasat mata memiliki penampakan visual yang hampir sama. Meski demikian, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya yang terletak pada jenis virus, gejala, hingga perkembangannya.

Jika monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox, berbeda halnya dengan cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster. Infeksi virus cacar monyet biasanya menimbulkan beberapa gejala klinis seperti panas hingga demam, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening, hingga menimbulkan berbagai komplikasi medis.

Jika melihat perkembangannya, cacar monyet bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung dari dua sampai empat minggu. Namun, dalam kasus yang lebih parah, penyakit ini dapat mengancam keselamatan jiwa.

Sedangkan, cacar air memiliki gejala berupa ruam gatal dengan lepuh kecil yang berisi cairan. Ruam melepuh ini biasanya muncul 10 sampai 21 hari usai terpapar virus dan berlangsung sekitar lima atau sepuluh hari.

Selain itu, ada pula beberapa gejala lain yang mungkin akan muncul satu hingga dua hari sebelum mengalami ruam lepuh pada kulit. Misalnya saja seperti demam, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, kelelahan, dan kondisi fisik yang tidak sehat secara umum.

Penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus Varicella-zoster ini terbilang sangat menular kepada orang yang belum pernah mengidapnya. Selain itu, orang yang belum pernah divaksin cacar juga sangat rentan tertular.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perbedaan paling utama antara kedua jenis cacar ini yaitu gejalanya. Pengidap monkeypox akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, sedangkan cacar air tidak.

Cara Mencegah Monkeypox dan Cacar Air

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit cacar monyet, di antaranya yaitu:

  • Hindari kontak fisik (bersentuhan langsung) dengan hewan yang berisiko menularkan penyakit cacar monyet. Selain monyet, hewan pengerat lainnya seperti tupai dan tikus juga harus diwaspadai.
  • Rutin mencuci tangan dengan air mengalir serta sabun setelah melakukan berbagai aktivitas. Tak kalah penting, kamu juga harus mencuci tangan secara langsung usai bersentuhan dengan pengidap cacar monyet atau setelah menyentuh hewan yang berisiko membawa virus.
  • Pakailah alat pelindung diri ketika melakukan kontak langsung dengan pengidap cacar monyet, seperti masker dan sarung tangan.
  • Konsumsi makanan sehat bergizi seimbang agar imunitas tubuh dapat terjaga secara optimal.
  • Pastikan mengonsumsi makanan yang berasal dari hewan dengan tingkat kematangan yang optimal dan hindari mengonsumsi daging mentah terlalu sering.
  • Penuhi waktu istirahat yang optimal.

Sementara itu, pencegahan utama dari infeksi cacar air yaitu dengan melakukan vaksinasi dari dini. Karena, orang dewasa yang belum pernah menerima vaksin cacar air cenderung akan mengalami gejala yang lebih parah jika dirinya terinfeksi.

Itu tadi ulasan tentang perbedaan monkeypox dan cacar air. Semoga kita semua terhindar dari penyakit menular ini.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *