JAKARTA – Menggerakkan setir saat mobil dalam keadaan diam sering dilakukan oleh pengemudi, khususnya saat ingin mengatur posisi kendaraan tanpa memajukan atau memundurkan mobil.
Namun, kebiasaan ini ternyata dapat berdampak buruk pada komponen kendaraan, terutama pada sistem kemudi. Meskipun terlihat sepele, tindakan ini berpotensi mempercepat kerusakan pada beberapa bagian penting kendaraan.
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, menggerakkan setir saat mobil tidak bergerak dapat memberikan tekanan besar pada komponen kemudi.
“Bakal membebani tie rod, ball joint, dan power steering. Beban yang berlebihan ini bisa menyebabkan kerusakan dini pada komponen-komponen tersebut, memperpendek masa pakainya, dan mengurangi performa sistem kemudi secara keseluruhan,” ujar Lung Lung.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebiasaan ini juga dapat menyebabkan keausan pada ban lebih cepat dibandingkan yang seharusnya.
Ilustrasi ban mobil.
Ketika ban tidak bergerak namun setir diputar, permukaan ban akan menerima tekanan yang tidak merata, yang dapat mengakibatkan keausan tidak normal.
“Selain itu, putaran setir juga akan terasa lebih berat dan kurang responsif. Jika ini terjadi dalam jangka panjang, biaya perbaikan yang dibutuhkan bisa cukup tinggi,” tambah Lung Lung.
Sebagai solusi, ia menyarankan agar pengemudi selalu melajukan mobil, meskipun hanya sedikit, sebelum memutar setir. Hal ini dapat meringankan beban pada komponen-komponen penting tersebut dan membantu memperpanjang usia kendaraan.