BeritaEntertainmentSelebritis

Respons Putri Gus Dur Soal Pembredelan Karya Yos Suprapto: Selama Tidak Melanggar Hukum…

×

Respons Putri Gus Dur Soal Pembredelan Karya Yos Suprapto: Selama Tidak Melanggar Hukum…

Share this article
Respons Putri Gus Dur Soal Pembredelan Karya Yos Suprapto: Selama Tidak Melanggar Hukum…

Satu per satu tanggapan diberikan terkait pembredelan karya-karya milik seniman Yos Suprapto. Pembredelan dilakukan oleh pihak Galeri Nasional Indonesia tak lama usai pameran tunggal tersebut dibuka pada 19 Desember 2024 lalu.

Terkini, ada anak kedua dari mendiang Gus Dur, Yenny Wahid. Usai mengisi sebuah acara, Yenny turut menyampaikan pandangannya soal pembredelan karya Yos Suprapto tersebut.

“Kita melihat akhir-akhir ini, situasinya seolah-olah semakin represif ya,” ujar Yenny Wahid pada Senin (23/12/2024) dari akun TikTok @wontien491.

“Baru-baru ini, terjadi pembredelan atau pelarangan karya seni untuk dipamerkan,” sambung Yenny.

Menurut Yenny Wahid, apapun yang disampaikan terkait karya seni adalah bentuk ekspresi. Suka atau tidak suka, itu tergantung pada persepsi dan penilaian masyarakat.

Lebih lanjut, Yenny Wahid menegaskan jika negara tidak perlu turun tangan apalagi mengambil langkah dengan melarang karya-karya seni tersebut untuk dipamerkan.

“Apapun pendapat kita tentang sebuah karya seni, itu adalah ekspresi. Ekspresi, seni selalu punya ruang di masyarakat. Ada yang tidak suka, ada yang suka, tidak apa-apa. Biarkan masyarakat menilai sendiri,” tutur Yenny Wahid.

“Tidak perlu negara turun tangan melakukan pembredelan,” sambung Yenny Wahid.

Penampakan lukisan karya seniman Yos Suprapto yang batal dipamerkan di Galeri Nasional. (Ist)

Pandangan semakin menarik juga disampaikan oleh Yenny Wahid. Alih-alih memancing kemarahan publik, Yenny menilai bahwa masyarakat memiliki kemampuan dan pemahaman masing-masing atas karya seni yang mereka nikmati.

“Masyarakat sudah mengerti kok. Kalau karyanya dinilai vulgar, masyarakat lain yang akan melakukan koreksi. Masyarakat lain yang akan menilai. Negara tidak perlu menjadi penentu bagi segalanya,” tegas Yenny Wahid.

“Jadi saya berharap bahwa pembredelan yang baru terjadi tidak akan terjadi lagi ke depannya. Kita hargai semua ekspresi yang ada di masyarakat. Selama tidak melanggar hukum, maka itu harusnya diberikan ruang di masyarakat kita,” lanjut Yenny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *