JAKARTA – Francesco Bagnaia menyatakan bahwa Jorge Martin akan menghadapi tekanan besar dalam perebutan gelar juara di seri terakhir MotoGP yang akan berlangsung di Barcelona. Juara dunia dua kali ini memperingatkan bahwa tekanan bisa membuat seorang pembalap menjadi “lebih agresif dan melakukan kesalahan.”
Perebutan gelar juara antara Martin dan Bagnaia akan ditentukan di seri terakhir, di mana saat ini Martin unggul 24 poin atas Bagnaia, sehingga di atas kertas ia lebih difavoritkan.
Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, ketika beraksi dalam rangkaian MotoGP Jepang 2024 di Sirkuit Motegi, pada 4 Oktober 2024. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP).
“Bagi Jorge, ini akan menjadi tantangan sulit karena ini adalah pertama kalinya dia bertarung untuk gelar juara di MotoGP,” ucap Bagnaia, seperti dikutip. “Saya tahu perasaan itu dan saya berpikir dia akan berusaha semaksimal mungkin, tetapi terkadang tekanan bisa membuat Anda lebih agresif dan melakukan kesalahan,” lanjutnya.
Bagnaia menyadari bahwa dengan ketertinggalan poin, satu-satunya yang bisa dia lakukan adalah tampil maksimal sambil berharap Martin membuat kesalahan.
“Saat ini, satu-satunya hal yang perlu saya lakukan adalah terus mendorong, terus mencoba menang, dan berharap,” tambahnya.
Jorge Martin saat berlaga pada MotoGP Indonesia 2024
Bagnaia cukup percaya diri dengan kecepatannya di Sirkuit Catalunya, Spanyol, namun ia mengakui bahwa suhu aspal yang lebih dingin di akhir tahun harus diwaspadai.
“Saya tahu seberapa kuat saya di Barcelona pada bulan Juni, tetapi ini akan lebih rumit karena kondisi cuaca. Saya pikir akan sangat dingin dan mudah untuk melakukan kesalahan,” katanya.
“Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang, menghindari kesalahan, dan berusaha memenangkan kedua balapan. Ini adalah satu-satunya cara untuk berusaha menang,” tutup Bagnaia.