BeritaEntertainmentSelebritis

Profil Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus dengan Penuh Toleransi

×

Profil Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus dengan Penuh Toleransi

Share this article
Profil Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal Cium Kepala Paus Fransiskus dengan Penuh Toleransi

Momen hangat dan penuh arti terjadi antara Paus Fransiskus dan Nasaruddin Umar selama pertemuan mereka di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (5/9/2024).

Dua tokoh penting dari agama yang berbeda ini menunjukkan sikap nyata dalam menghargai toleransi dan kasih sayang. Sebagai tuan rumah dan Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin memperlakukan Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Sedunia, dengan penuh hormat.

Nasaruddin mencium kepala Paus Fransiskus yang duduk di kursi roda. Ciuman tersebut diberikan dua kali dan disambut oleh Paus Fransiskus dengan ciuman di tangan.

Sikap Nasaruddin Umar ini mengharukan banyak orang dan tak lepas dari latar belakang hidupnya.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (17/6/2024). (Antara)

Nasaruddin Umar, yang lahir pada tahun 1959, dikenal sebagai tokoh agama yang memimpin Masjid Istiqlal dengan sikap toleran terhadap agama lain. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Agama Republik Indonesia dari tahun 2011 hingga 2014.

Selain itu, Nasaruddin juga pernah mengemban jabatan sebagai Dirjen pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam di Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sejak tahun 2022, Nasaruddin juga terpilih sebagai Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk periode 2022-2027 dan menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah pada Muktamar As’adiyah ke XV di Sengkang.

Kepemimpinan dan dedikasinya baik di pemerintahan maupun agama sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang telah dijalaninya, mulai dari Madrasah hingga pesantren.

Ia melanjutkan pendidikan di Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ujung Pandang, dan meraih gelar S2 di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang juga ia pilih untuk program S3. Sejak lulus, ia diakui sebagai salah satu alumni terbaik.

Kini, di usia 65 tahun, Nasaruddin Umar telah menerima berbagai penghargaan. Di antaranya, Penghargaan Peniti Emas Hari Keluarga Nasional (Harganas) IX pada tahun 2002 dan Bintang Mahaputera Utama dari Presiden RI tahun 2014.

Salah satu prestasi yang sangat berarti bagi Nasaruddin Umar adalah partisipasinya dalam dialog toleransi antar agama di Indonesia. Ia turut mendirikan organisasi bernama Masyarakat Dialog Antar Umat Beragama.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *