Dokter Diani Kartini sedang menjadi perbincangan hangat setelah mengajukan surat protes terkait dugaan larangan mengenakan hijab di Rumah Sakit Medistra, Jakarta.
Dalam surat tersebut, dr Diani Kartini mempertanyakan kebijakan Rumah Sakit Medistra mengenai aturan berpakaian untuk karyawan.
“Beberapa waktu lalu, asisten saya dan kemarin kerabat saya mendaftar sebagai dokter umum di RS Medistra. Kebetulan keduanya menggunakan hijab,” tulis dr Diani, mengutip dari akun Instagram @lambe_turah.
“Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara yang menanyakan tentang penampilan, dan dikatakan bahwa RS Medistra merupakan RS internasional. Oleh karena itu muncul pertanyaan apakah bersedia membuka hijab jika diterima,” lanjut dr Diani.
Dokter Diani Kartini sangat menyayangkan kebijakan Rumah Sakit Medistra yang diduga melarang karyawannya mengenakan hijab.
“Saya sangat menyayangkan jika di zaman sekarang masih ada pertanyaan rasis. Dikatakan bahwa RS Medistra berstandar internasional, tetapi mengapa masih ada sikap yang diskriminatif seperti itu?” ujar dr Diani.
Selain surat protes tersebut, profil dan latar belakang dr Diani Kartini juga menjadi sorotan publik. Diani adalah dokter spesialis bedah onkologi yang berpraktik di RS Medistra, Jakarta Selatan.
Saat ini, Diani juga bekerja di Divisi Bedah Onkologi, RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Untuk latar belakang pendidikannya, dr Diani menyelesaikan pendidikan kedokteran di Universitas Sebelas Maret (UNS) di Surakarta pada tahun 2000.
Setelah lulus, Diani melanjutkan pendidikan spesialis pada tahun 2006, mengambil konsultan spesialis bedah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Diani kemudian menempuh pendidikan subspesialis dan doktor di Universitas Indonesia (UI) dan berhasil meraih gelar doktor pada tahun 2019.
Selain menjadi dokter, Diani Kartini juga aktif sebagai tenaga pengajar di UI dan UGM, saat ini menjabat sebagai Lektor di Program Studi Ilmu Bedah FKUI.
