JAKARTA – Membeli ban bekas untuk mobil dapat menjadi pilihan yang menguntungkan bagi banyak orang yang ingin menghemat biaya. Namun, keputusan ini memerlukan kehati-hatian ekstra.
Ban adalah salah satu komponen vital yang langsung terkait dengan keselamatan berkendara, sehingga kondisinya harus diperiksa dengan teliti sebelum dibeli.
Meskipun harga ban bekas sering kali lebih terjangkau, risiko yang mungkin dihadapi juga lebih tinggi jika tidak dilakukan pemeriksaan yang menyeluruh.
Tidak hanya ketebalan kembang, banyak aspek lain yang perlu diperhatikan untuk memastikan ban bekas tersebut masih layak digunakan.
Menurut Fisa Rizqiano, Head of Original Equipment (OE) di Bridgestone Indonesia, pemeriksaan mendetail terhadap kondisi fisik ban sangatlah penting saat membeli ban bekas.
Ilustrasi ban mobil bekas.
Menurutnya, bagian telapak ban adalah indikasi utama mengenai bagaimana ban tersebut digunakan dan dirawat oleh pemilik sebelumnya.
“Pemeriksaan pada dinding ban harus dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan, bekas benturan keras, atau luka sayatan. Retak atau kerusakan pada dinding ban bisa menyebabkan kegagalan ban saat digunakan, yang dapat membahayakan keselamatan berkendara,” ujar Fisa.
Dia juga menekankan pentingnya memeriksa bagian dalam ban, termasuk bead dan lapisan innerliner.
“Bagian dalam ban, termasuk bead dan lapisan innerliner, juga harus diperiksa secara teliti. Bead yang bengkok atau keanehan pada lapisan dalam ban dapat menandakan bahwa ban pernah mengalami tekanan yang tidak wajar atau kerusakan internal yang tidak terlihat dari luar,” jelasnya.
Dengan memeriksa berbagai aspek ini, pembeli dapat memastikan bahwa ban bekas yang mereka pilih masih berada dalam kondisi yang aman dan layak untuk digunakan.
