BOGOR – Ban kendaraan dapat diisi tidak hanya dengan oksigen atau udara biasa, tetapi juga dengan nitrogen. Saat ini, banyak tempat pengisian ban yang menawarkan nitrogen sebagai alternatif.
Dari kedua jenis gas tersebut, oksigen memiliki beberapa kelemahan dibandingkan dengan nitrogen. Hal ini dijelaskan oleh Sendie Ardianto, seorang Area Sales Manager & Training Specialist di sebuah perusahaan ban terkemuka.
Bahayanya, jika kendaraan digunakan sebelum memeriksa tekanan ban, kemungkinan tekanan dapat meningkat di atas rekomendasi. Jika pemilik ban menguranginya, ketika dalam kondisi dingin, ban bisa menjadi kempis dan berisiko mengalami kerusakan.
Sebaliknya, nitrogen biasanya mengandung sangat sedikit air. Jadi, jika digunakan saat ban dalam kondisi panas, tekanan udara di dalam ban akan lebih stabil dibandingkan dengan yang diisi dengan oksigen.
“Oksigen memiliki molekul yang lebih kecil, sehingga lebih mudah keluar dari pori-pori ban,” ujar Sendie.
Nitrogen memiliki molekul yang lebih besar, yang membuatnya lebih tahan lama dalam menjaga tekanan udara di dalam ban. Sebagai contoh, tekanan oksigen dapat berkurang sekitar 3 Psi hingga 5 Psi dalam dua minggu, sementara nitrogen cenderung tidak turun lebih dari 1 Psi dalam jangka waktu yang sama.