Pertanyaan publik soal jabatan Raffi Ahmad di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akhirnya terjawab.
Tepat pada Selasa (22/10/2024), Raffi Ahmad dipanggil untuk dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden. Ia tidak sendiri, Gus Miftah juga menerima jabatan yang sama namun dengan fokus yang berbeda.
Jika Gus Miftah ditugaskan sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Raffi Ahmad mendapatkan jabatan untuk Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Namun, pelantikan Raffi Ahmad ini masih dibayangi oleh komentar-komentar negatif, khususnya mengenai gelar pendidikan yang baru saja disandangnya, yang tetap dipakai di depan namanya meski dikelilingi berbagai kontroversi.
Selain gelar Doktor yang disingkat dengan Dr. di bagian depan, keterangan Honoris Causa (HC) juga disematkan pada nama Raffi Ahmad dalam proses pelantikannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
“Dr. (HC.) H. Raffi Ahmad Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni,” bunyi keterangan yang diunggah oleh akun X @wrkurniawan_ pada Selasa (22/10/2024).
Gelar tersebut kemudian memicu banyak komentar yang kurang menguntungkan bagi Raffi Ahmad.
Beberapa komentar mempertanyakan kehormatan atas penggunaan gelar tersebut. Salah satu warganet berkomentar, “Yang paling lucu gelarnya masih dipakai, astaga malu woi.”
Warganet lain menambahkan, “Gelar Doktornya nggak ketinggalan.”
“Dr. HC dari UIPM masih dipakai? GWS,” kata komentar lainnya.
“Maksa banget ya gelarnya Raffi ini, makanya kalau mau dapet gelar tuh kuliah jangan ngisi website,” sindir seorang warganet.
Sebagai tambahan informasi, gelar HC yang diperoleh Raffi Ahmad dari UIPM dianggap bermasalah oleh publik. Selain karena dianggap mendadak, kredibilitas dan legalitas UIPM masih diragukan hingga kini.
