JAKARTA – Kendaraan yang jarang digunakan tidak hanya menyebabkan tekanan udara pada ban berkurang sehingga menjadi kempis, tetapi juga dapat merusak material karet pada ban.
Salah satu masalah yang muncul adalah ozon crack, yaitu keretakan pada ban, terutama di bagian dinding dan permukaan, yang disebabkan oleh kurangnya penggunaan kendaraan.
Zulpata Zainal, Manajer Uji Kendaraan PT Gajah Tunggal Tbk, menjelaskan bahwa ozon crack terjadi ketika ban terpasang pada kendaraan dalam waktu yang lama tanpa penggunaan.
“Kendaraan yang jarang dipakai bisa menyebabkan ban mengalami ozon crack. Selain itu, faktor kelembapan yang disertai panas, proses kimia terhadap karet ban, serta oksidasi udara juga berperan,” kata Zulpata baru-baru ini.
Ilustrasi barang-barang di dalam garasi
Masalah ozon crack biasanya muncul dari sisi permukaan ban dan kemudian menyebar ke bagian dinding serta lainnya.
Untuk mencegah masalah ini, disarankan agar pemilik kendaraan selalu melakukan pemeriksaan secara rutin.
Zulpata menekankan bahwa meskipun kendaraan tidak sering digunakan, penting untuk memastikan tekanan udara pada ban tetap terjaga.
Ban motor yang retak karena ozon crack
Di samping itu, sebaiknya saat memanaskan kendaraan, tidak hanya dilakukan dalam keadaan statis. Lebih baik jika kendaraan dibawa berjalan sebentar untuk melakukan rotasi pada roda, yang dapat memengaruhi material karet ban.