JAKARTA – Meskipun berhasil finis di posisi kedua pada MotoGP Thailand 2024, pebalap Pramac Racing, Jorge Martin, menyampaikan rasa syukurnya karena dapat meraih poin penting.
Saat ini, Martin mengumpulkan 453 poin, unggul 17 poin dari pesaingnya, pebalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia yang mengoleksi 436 poin. Pertarungan di antara keduanya dipastikan akan semakin mendebarkan karena balapan tersisa hanya dua seri.
“Secara keseluruhan, dari perspektif kejuaraan, ini sangat baik. Sebelum MotoGP Jepang, jaraknya 21 poin, kini menjadi 17 poin. Dalam tiga balapan terakhir, saya hanya kehilangan 4 poin, jadi saya perlu menjaga hasil ini,” jelas Martin, seperti dilansir dari GPOne, Senin (28/10/2024).
Jorge Martin saat berlaga pada MotoGP Indonesia 2024
Martin yakin bahwa dengan konsistensi yang telah ditunjukkannya, ia dapat meraih gelar juara dunia MotoGP 2024.
Saat ini, fokus Martin adalah MotoGP Malaysia yang akan berlangsung pada akhir pekan ini, tepatnya 3 November 2024.
Pebalap asal Spanyol ini menekankan bahwa MotoGP Malaysia akan menjadi faktor penting dalam perebutan gelar juara musim ini. Martin juga mengakui bahwa beliau tidak difavoritkan di Sirkuit Sepang.
“Saya tidak pernah berhenti bermimpi tentang hal itu, dan saya masih percaya itu bisa tercapai,” kata Martin.
Menghadapi Pecco di Malaysia akan menjadi tantangan, namun ia yakin bisa tampil cepat dan kompetitif.
Pebalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia, ketika beraksi dalam rangkaian MotoGP Jepang 2024 di Sirkuit Motegi, pada 4 Oktober 2024. (Photo by Toshifumi KITAMURA / AFP).
“Beberapa pekan ke depan akan menjadi bagian penting dalam hidup saya, jadi saya harus berusaha sekuat mungkin,” ujarnya.
Martin menambahkan bahwa dengan tersisa dua balapan, ia tidak hanya mengandalkan kemampuan balapnya, tetapi juga harus menyiapkan mental untuk menghadapi tekanan yang besar.
“Saya akan memanfaatkan beberapa pekan ke depan untuk mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun mental, menonton video, dan bekerja untuk balapan,” tuturnya.
“Musim lalu, saya merasakan tekanan yang besar, tetapi tahun ini saya lebih mampu mengendalikannya. Pada akhirnya, setiap selesai balapan adalah seleksi alam untuk melihat siapa yang mempersiapkan segalanya dengan lebih baik,” tutupnya.