Artikel – Mungkin ada kalanya Anda merasa cemas saat menggunakan jenis transportasi tertentu, seperti penerbangan. Rasa takut yang berlebihan terhadap penerbangan, khususnya saat berada di pesawat, dikenal sebagai aerophobia. Kondisi ini bisa berbahaya dan mengganggu aktivitas, terutama ketika perjalanan yang berkaitan dengan pekerjaan memerlukan transportasi udara.
Menurut informasi dari idikabkaranganyar.org, aerophobia atau ketakutan terbang adalah kondisi di mana seseorang mengalami gejala fisik dan emosional yang signifikan sebelum, selama, atau setelah penerbangan. IDI Kabupaten Karanganyar adalah organisasi yang berkaitan dengan kesehatan dan berfungsi sebagai wadah profesi dokter di Indonesia, yang juga mengadakan konsultasi kesehatan gratis. Bagi Anda yang ingin mendapatkan konsultasi kesehatan, dapat menghubungi organisasi kesehatan di daerah terdekat.
IDI Kabupaten Karanganyar sedang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab aerophobia dan metode pengobatan yang tepat untuk penderitanya. Lalu, apa saja penyebab seseorang menderita aerophobia?
Aerophobia didefinisikan sebagai ketakutan yang berlebihan atau tidak rasional terhadap penerbangan. Beberapa penyebab utama seseorang mengalami aerophobia meliputi:
1. Pengalaman traumatis
Seseorang yang pernah mengalami kecelakaan pesawat atau situasi berbahaya saat terbang mungkin lebih rentan terhadap fobia penerbangan. Menghadapi berita tentang kecelakaan penerbangan juga dapat menimbulkan ketakutan yang mendalam.
2. Faktor lingkungan
Anak-anak yang memiliki orang tua atau anggota keluarga lainnya yang takut terbang mungkin akan mengalami ketakutan yang sama. Rasa takut tersebut dapat diperkuat jika diceritakan secara berulang dalam konteks keluarga.
3. Kondisi kesehatan mental
Penderita aerophobia sering memiliki ketakutan lainnya, seperti acrophobia (takut ketinggian) atau claustrophobia (takut ruang sempit). Ketidakstabilan emosional atau tingkat stres yang tinggi juga dapat memperburuk kondisi ini.
4. Adanya fobia lainnya
Ketakutan saat terbang akan semakin parah jika seseorang juga memiliki fobia lain, seperti claustrophobia, acrophobia, atau agoraphobia (takut keramaian).
Apa saja obat yang dapat membantu mengurangi gejala aerophobia?
IDI Kabupaten Karanganyar menjelaskan bahwa gejala aerophobia dapat diobati dengan berbagai jenis obat yang dapat membantu membuat penderitanya lebih tenang. Beberapa jenis obat yang mungkin diresepkan dokter untuk mengurangi gejala aerophobia meliputi:
1. Obat Benzodiazepine
Obat ini biasanya digunakan untuk mengurangi kecemasan dan gejala yang muncul sebelum dan selama penerbangan. Dokter dapat meresepkan benzodiazepine seperti alprazolam dan diazepam. Obat ini dapat menenangkan sistem saraf pusat dan membantu mengendalikan rasa takut saat terbang.
2. Obat Antihistamin
Obat seperti dimenhydrinate (Dramamine) dapat digunakan untuk mengatasi mual yang mungkin dialami oleh penderita aerophobia, terutama jika mereka juga mengalami mabuk perjalanan.
3. Obat Pregabalin
Obat lain yang bisa digunakan adalah Pregabalin, yang berfungsi untuk mengurangi kecemasan dengan menghambat otak dari mengeluarkan bahan kimia yang memicu kecemasan.
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan resep dan penanganan pengobatan yang sesuai.