JAKARTA – Busi adalah salah satu komponen penting dalam sistem pengapian yang membantu memaksimalkan pembakaran bahan bakar di dalam mesin sepeda motor.
Terdapat berbagai jenis busi motor yang umumnya dibedakan berdasarkan material elektroda yang digunakan.
Pemilihan material ini memengaruhi daya tahan busi serta performa pengapian, yang pada akhirnya berdampak pada efisiensi bahan bakar dan umur mesin.
Menurut Purnomo, pemilik Tamaro Motor di Jakarta Barat, busi dengan material berbeda menawarkan karakteristik yang disesuaikan dengan kebutuhan motor.
“Ada busi berbahan nikel, iridium, dan platinum, masing-masing punya keunggulan sendiri. Misalnya, busi berbahan iridium lebih awet karena tahan panas dan korosi, cocok untuk motor yang sering digunakan harian atau menempuh jarak jauh,” kata Purnomo.
Busi nikel, lanjut Purnomo, merupakan jenis yang paling umum dan terjangkau, namun masa pakainya relatif lebih pendek dibandingkan jenis lainnya.
“Busi nikel harganya murah, tapi ketahanannya tidak sebaik iridium atau platinum, sehingga perlu sering diganti, terutama jika sering digunakan di kondisi lalu lintas yang padat,” tambahnya.
Busi motor
Sementara itu, busi platinum dikenal dengan daya tahannya yang cukup baik, meski tidak sekuat iridium.
“Busi platinum bisa menjadi pilihan tengah karena ketahanannya cukup lama dan harganya tidak semahal iridium. Material ini cocok untuk pengguna motor yang mencari kinerja baik tanpa terlalu sering mengganti busi,” ucap Purnomo.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan dari setiap material busi, pengendara dapat memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi penggunaan motor sehari-hari.
Purnomo menyarankan agar penggantian busi dilakukan secara rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan, demi menjaga performa dan efisiensi mesin motor tetap optimal.