JAKARTA – Pemetaan ulang atau remap ECU (Engine Control Unit) adalah proses modifikasi perangkat lunak yang terdapat dalam sistem manajemen mesin sepeda motor.
Dengan melakukan remap ECU, pengendara dapat meningkatkan performa, efisiensi bahan bakar, serta kemampuan mesin sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, beberapa masalah bawaan motor dapat diatasi dengan modifikasi ini.
Seperti yang diketahui, ECU bertugas untuk mengontrol berbagai aspek performa mesin, termasuk pengaturan bahan bakar, waktu pengapian, dan parameter lainnya.
Test ride Honda Beat Deluxe
“Untuk motor-motor standar, remap ECU dapat menghilangkan gejala brebet saat akselerasi awal,” kata Risang Jalu Jaya Ndaru, pemilik bengkel 19Racing Garage di Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah.
Risang mengungkapkan bahwa proses remap ECU dapat dilakukan dengan menambah limiter rpm atau batas putaran mesin.
Sebagai contoh, untuk motor skutik standar pabrik, limiter rpm awalnya berada di 9.000 rpm, lalu ditambah 1.000 rpm sehingga menjadi 10.000 rpm.
“Itu sudah cukup untuk kebutuhan mesin motor standar. Menambah limiter tidak memberikan efek yang signifikan, mungkin kecepatan maksimal hanya bertambah 5 km/jam, tetapi konsumsi BBM bisa sedikit lebih boros,” ujar Risang.
Namun, remap ECU motor tidak bisa dilakukan sembarangan. Menurut Risang, ada beberapa komponen yang harus dipastikan dalam kondisi sehat dan berfungsi normal sebelum modifikasi.
“Fuel pump, injektor, dan sensor-sensor harus dipastikan dalam kondisi baik,” jelas Risang.
Bengkel 19Racing Garage di Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, melayani jasa remap ECU motor.
“Jika ada yang rusak, setting-nya akan sulit. Misalnya, jika fuel pump lemah, ini dapat mempersulit settingan. Bacaan bukaan gas tidak sesuai, hal ini sering terjadi pada motor-motor yang lebih tua,” imbuhnya.
Risang juga menyebutkan bahwa biaya untuk melakukan remap ECU berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per motor, dengan waktu pengerjaan sekitar 1-2 jam.
“Untuk melihat efeknya, motor perlu diuji dengan dyno, sehingga peningkatan tenaga dan torsi dapat terukur. Namun, saat dicoba, motor akan terasa berbeda dibandingkan dengan standar,” ujarnya.
