JAKARTA – Perburuan gelar MotoGP 2024 secara matematis mengerucut pada dua pebalap Ducati dari tim yang berbeda, yaitu Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.
Sebelumnya, rekan satu tim Bagnaia, Enea Bastianini, mengungkapkan bahwa belum ada instruksi mengenai “team order.” Artinya, Bagnaia harus berusaha sendiri untuk mempertahankan gelar musim ini.
Marc Marquez, yang memiliki sejarah terlibat dalam perebutan gelar juara dunia antara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo pada 2015, memberikan pendapatnya mengenai pertarungan antara Bagnaia dan Martin.
Aksi Francesco Bagnaia (1) dalam rangkaian balapan MotoGP Thailand 2024 di Sirkuit Buriram pada 25-27 Oktober 2024. (Photo by Lillian SUWANRUMPHA / AFP)
“Tentu saja, itu sulit. Saya pernah terlibat di masa lalu,” kata Marquez seperti dilansir dari Crash, Rabu (30/10/2024).
Marquez menegaskan bahwa dia tidak memiliki kepentingan untuk membantu salah satu dari kedua calon juara tersebut.
“Pada akhirnya sebagai pebalap, Anda selalu berusaha memberikan 100 persen. Kita melihat di Phillip Island bahwa jika Anda harus melakukan gerakan yang kuat (agresif), Anda akan melakukannya,” ujarnya.
Marquez menilai perannya dalam pertarungan antara Bagnaia dan Martin sangat kecil, mengingat keduanya berasal dari Ducati. Hal ini berbeda jika perebutan gelar melibatkan dua merek yang berbeda.
Jorge Martin
“Posisi Ducati sulit karena dua pebalap Ducati sedang bertarung untuk gelar. Jadi, jika satu pebalap Ducati dan yang lainnya pebalap KTM, maka mudah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan,” tambahnya.
Marquez menjelaskan bahwa team order hanya diperlukan untuk pebalap yang kurang kencang dan berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
“Tetapi, seperti ini (dengan dua pebalap Ducati yang bertarung untuk gelar), saya rasa semua orang akan memberikan 100 persen mereka,” ujarnya.
“Pada akhirnya, saya selalu mengatakan hal yang sama: jika Anda memiliki kecepatan, Anda tidak perlu perintah tim. Jika Anda adalah yang tercepat di luar sana, Anda tidak perlu perintah tim,” pungkasnya.