Hubungan Laura Meizani alias Lolly, anak Nikita Mirzani, dan Vadel Badjideh menyimpan banyak cerita. Selama menjalin hubungan, keluarga Vadel dikabarkan memperlakukan Lolly dengan buruk.
Informasi ini diungkap oleh seseorang yang mengaku dekat dengan Lolly, sesuai dengan tangkapan layar percakapan yang dibagikan oleh selebgram Yolo Ine pada Jumat (30/8/2024).
“Aku dekat sama Lolly gara-gara aku pernah podcast bareng Vadel sebelum tertangkap. Memang aku di situ hanya kerja. Itu podcast pertama jika Vadel ada yang manggil dan booming,” kata orang yang namanya dirahasiakan itu.
Setelah Lolly kembali dari London, Inggris, mereka pun menjadi rekan bisnis dan bekerja sama membuat konten. Sejak awal, dia merasa bahwa Vadel Badjideh hanya memanfaatkan Lolly.
“Aku merasa memang Vadel ngegunain Lolly. Karena pas aku collab itu, aku yang jemput Lolly dan lain-lain. Ya kalau manajerin ya minimal anterin kek atau apa,” ujarnya.
“Kan aku pun diminta bayaran sama Lolly buat kegiatan sosial. Ya udah aku pun bayar Lolly, walau melalui rekening keluarga Vadel,” tambahnya.
Dia juga membahas tentang uang endorsement sebesar Rp90 juta yang ditilap oleh Lolly. Ternyata, Lolly sudah sering diingatkan mengenai Vadel dan keluarganya, tetapi tidak pernah didengarkan.
Menurut kenalan Lolly, keluarga Vadel Badjideh sering memperlakukannya dengan buruk. Lolly juga harus menuruti keinginan mereka.
“Menurutku keluarganya Vadel sudah ngelewatin batas. Karena mereka sering ‘asingin’ Lolly,” imbuhnya.
“Gara-gara isu yang ada, bukannya dirangkul atau diarahin, tapi lebih ke arah harus ikuti mau mereka,” ucapnya.
Dalam percakapan lain, disebutkan bahwa kakak laki-laki Vadel, Bintang Badjideh, juga ikut campur dalam menentukan rate card (tarif endorsement) Lolly.
Saat membuat konten sosial, Bintang Badjideh menyuruh Lolly untuk meminta bayaran lebih besar dari jumlah yang disepakati. Awalnya Rp3 juta, jadi naik menjadi Rp5 juta.
Warganet semakin yakin bahwa selama berpacaran dengan Vadel Badjideh, Lolly hanya dijadikan ATM berjalan oleh keluarga mantan kekasihnya itu.
Kontributor: Chusnul Chotimah
