Kabar baik untuk industri farmasi Tanah Air, karena untuk pertama kalinya Indonesia memiliki obat insulin yang diproduksi secara lokal. Mari kita cari tahu fakta dan khasiatnya dalam penanganan penderita diabetes!
Diabetes dikenal sebagai “ibu segala penyakit”, artinya diabetes dapat memicu munculnya penyakit lain seperti hipertensi, jantung, pembuluh darah, stroke, gagal ginjal, hingga kebutaan.
Data dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-5 di dunia dengan jumlah penderita diabetes terbanyak. Diperkirakan pada tahun 2045, jumlah penderita diabetes di Indonesia akan mencapai 28,6 juta orang.
“Penderita diabetes tidak hanya didominasi oleh orang berusia di atas 40 tahun, tetapi juga mulai menyerang generasi muda, bahkan anak-anak,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), apt. Noffendri Roestam, S.Si di Jakarta Selatan.
Sayangnya, untuk mengatasi penyakit kronis ini, Indonesia masih bergantung pada insulin yang diimpor. Hal ini membuat sebagian penderita diabetes sulit mengaksesnya. Padahal, insulin sangat diperlukan agar gula dalam tubuh penderita diabetes dapat digunakan untuk beraktivitas tanpa menyebabkan komplikasi.
Namun kini, ada kabar gembira, Indonesia telah berhasil memproduksi obat insulin lokal pertama, yaitu Ezelin. Berikut adalah 4 fakta menarik tentangnya:
1. Harga insulin yang lebih terjangkau
Menurut penjelasan Noffrendri, penting bagi obat lokal untuk memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. Obat insulin lokal ini memiliki TKDN hampir 50 persen, yang membuat harganya lebih terjangkau.
“Harga lebih murah, kualitasnya setara dengan insulin paten, karena Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menetapkan persyaratan yang harus dicapai. Selama persyaratan tersebut dipenuhi, produk sudah dapat dipasarkan,” ujar Noffendri.
2. Dapat diakses melalui BPJS Kesehatan
Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Mulia Lie, sebagai produsen, menyatakan bahwa obat insulin lokal ini telah terdaftar dalam Formularium Nasional (Fornas), sehingga dapat diresepkan dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) seperti BPJS Kesehatan.
“Untuk masuk ke Fornas atau JKN itu bukanlah hal yang mudah, harus melalui berbagai tahapan dan evaluasi. Terkadang memproduksi satu obat membutuhkan usaha yang tidak sedikit, karena harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan,” jelas Mulia.
3. Efikasi dan khasiat setara insulin paten
Sejarah mencatat bahwa obat insulin pertama kali dibuat di Amerika Serikat pada tahun 1923. Dengan permintaan dunia yang sangat besar, banyak perusahaan farmasi yang memproduksinya, termasuk di dalam negeri. Obat yang dihasilkan di dalam negeri setara dengan produk paten dan dikenal sebagai obat generik.
“Kualitas dan efikasi produk setara dengan produk paten, setelah izin dari BPOM, kami pastikan kualitasnya 100 persen sebanding dengan obat paten,” tambahnya.
4. Uji klinis di Indonesia
Untuk memastikan bahwa obat buatan dalam negeri berkualitas, sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik masyarakat Indonesia, hasil uji klinis dilakukan di dalam negeri sesuai dengan peraturan BPOM tentang cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
Uji klinis ini juga dinilai menguntungkan karena mempertimbangkan karakteristik dan genetika masyarakat Indonesia.
Itulah 4 fakta tentang insulin buatan dalam negeri yang menjadi harapan baru bagi para penderita diabetes.