BeritaOtomotif

Kesalahan Ketika Flushing Oli Mobil, Bisa Bikin Mesin Rontok

×

Kesalahan Ketika Flushing Oli Mobil, Bisa Bikin Mesin Rontok

Share this article
Kesalahan Ketika Flushing Oli Mobil, Bisa Bikin Mesin Rontok

KLATEN – Mobil memerlukan perawatan rutin yang terbaik untuk menjaga performanya. Salah satu produk perawatan yang tersedia di pasaran adalah engine flush.

Produk ini berfungsi sebagai pengencer, efektif untuk mengangkat kotoran dari komponen internal mesin.

Penggunaan cairan ini dapat mengubah viskositas oli, sehingga penting untuk memperhatikan cara penggunaannya agar tidak merusak mesin.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, menyatakan bahwa engine flush dapat digunakan untuk menjaga kebersihan pelumas mesin dan salurannya, namun cara aplikasi harus tepat.

“Jika proses flushing tidak hati-hati, malah bisa menyebabkan kerusakan pada mesin. Oli mesin merupakan elemen vital bagi sistem pelumasan, jadi kekentalannya harus sesuai, termasuk saat proses flushing,” ujar Hardi.

Hardi menambahkan, jika karakter oli berubah dan mesin dinyalakan tanpa mempertimbangkan putaran mesin dan durasinya, dampak yang ditimbulkan bisa menyebabkan mesin rontok atau aus secara signifikan.


Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisu

“Sebelum melakukan flushing, periksa volume oli. Jika kurang, tambahkan terlebih dahulu, agar mesin tidak bekerja dengan cairan pelumas yang terlalu encer setelah dicampur dengan cairan flushing, karena itu bisa merusak komponen yang berputar,” kata Hardi.

Lebih lanjut, Hardi menyarankan untuk memastikan oli mesin tidak berlumpur atau berkerak tebal, karena lumpur atau kerak yang rontok akibat cairan aditif berpotensi menghambat saluran oli.

“Ketika mesin bekerja, jika ada saluran oli yang tersumbat, komponen berputar tidak akan mendapatkan pelumasan dan akan rusak atau aus, yang justru bertentangan dengan tujuan awal melakukan engine flush,” ucap Hardi.

oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat diganti
Tangkapan layar oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat diganti

Hardi juga mengingatkan bahwa rontoknya kerak oli tidak selalu terjadi sepenuhnya saat proses flushing selesai, sehingga ada kemungkinan sisa kerak dapat rontok setelahnya dan tidak terdeteksi oleh pemilik kendaraan.

“Tahu-tahu indikator tekanan oli menyala, tetapi setelah diperiksa, volume olinya cukup dan masih bersih, artinya tekanan oli berkurang akibat kotoran yang menyumbat saluran utama pelumas,” tambah Hardi.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *