MOTEGI – Francesco Bagnaia mengungkapkan bahwa hujan di putaran terakhir sprint race MotoGP Jepang 2024 membuatnya melambat dan nyaris kehilangan kemenangan.
Bagnaia mulai memimpin balapan setelah rookie GasGas Tech3, Pedro Acosta, terjatuh di tikungan 7 pada lap kesembilan, menyisakan empat lap lagi untuk balapan.
Di putaran terakhir, selisih waktu antara Bagnaia dan Enea Bastianini adalah 1,3 detik, karena Bastianini terlibat dalam pertempuran sengit dengan Marc Marquez.
A MONUMENTAL MISTAKE FROM THE ROOKIE! ????@37_pedroacosta crashes out of the lead at Turn 7 ????#JapaneseGP ???????? pic.twitter.com/mswvSl7Tsr
— MotoGP™???? (@MotoGP) October 5, 2024
Bagnaia kemudian melambat pada putaran terakhir saat hujan mulai turun. Ia memilih untuk melambat daripada mengambil risiko jatuh seperti yang dialami Acosta. Akibatnya, ia finis 0,181 detik di depan Bastianini saat bendera finis berkibar.
“Finis pertama itu fantastis, jadi saya sangat senang. Saya mengambil risiko di putaran terakhir, mungkin memperlambat sedikit terlalu banyak, tetapi semuanya terkendali. Jadi, saya sangat senang,” kata Bagnaia.
“Hujan mulai turun sedikit di putaran terakhir, dan ketika saya melihat jarak 1,3 detik di awal putaran itu, saya berpikir, ‘Oke, saya punya margin, saya bisa memperlambat sedetik’,” ujarnya.
“Saya melakukannya, dan semuanya baik-baik saja,” tambahnya.
Francesco Bagnaia di MotoGP Belanda 2024
Juara dunia dua kali itu mengatakan penampilannya di MotoGP Jepang lebih baik dibandingkan saat di MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, NTB.
“Saya pikir kami bekerja dengan sangat baik dibandingkan dengan Mandalika, di mana saya mulai berjuang pada hari pertama dan sulit untuk meningkatkan performa,” ujar Bagnaia.
“Namun, di trek ini sejak awal akhir pekan di FP1, saya merasa jauh lebih baik. Hari ini kondisi tidak mudah karena hujan dan beberapa bagian basah,” tambahnya.
Kemenangan sprint race di MotoGP Jepang merupakan kemenangan ketiga berturut-turut Bagnaia di tahun 2024.