BeritaKesehatan

Kematian Akibat Kanker Hati Masih Tinggi, Dokter Ungkap Perlunya Pendekatan Multidisiplin

×

Kematian Akibat Kanker Hati Masih Tinggi, Dokter Ungkap Perlunya Pendekatan Multidisiplin

Share this article
Kematian Akibat Kanker Hati Masih Tinggi, Dokter Ungkap Perlunya Pendekatan Multidisiplin

Jumlah pengidap penyakit hati hingga saat ini masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari 20-30 persen masyarakat yang memiliki perlemakan hati atau fatty liver, dan kanker hati merupakan kanker dengan angka kematian tertinggi keempat di Indonesia.

Sayangnya, meskipun angka kejadian penyakit hati tersebut cukup tinggi, masih belum banyak rumah sakit yang menyediakan pusat layanan hati yang komprehensif.

“Banyak yang meremehkan penyakit hati. Misalnya, saat SGPT/SGOT tinggi tetapi tidak ditindaklanjuti, padahal ini bisa berbahaya. Kondisi ini bisa berkembang menjadi fatty liver, fibrosis, sirosis, bahkan kanker hati,” ujar Dr. Benedictus Widaja, Presiden Direktur Mandaya Hospital Group.

Ia melanjutkan, fatty liver dan fibrosis hati sebenarnya dapat ditangani oleh dokter spesialis menggunakan obat-obatan.

Potret ilustrasi dokter. (Freepik)

“Namun, pasien tidak perlu khawatir. Di rumah sakit kami, tersedia dokter spesialis dan teknologi canggih untuk menangani nodul liver, baik yang ukurannya di bawah 2 cm hingga di atas 5 cm,” jelas Dr. Ben Widaja.

Ia menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut memiliki pusat layanan penyakit hati yang tidak hanya lengkap secara fasilitas, tetapi juga menyeluruh dari segi spesialisasi dokter.

“Kami dibantu oleh tim dokter spesialis yang lengkap, seperti penyakit dalam konsultan hepatologi, radiologi konsultan intervensi, dan spesialis bedah konsultan digestive dan hati, yang akan membantu pasien mendapatkan penanganan di setiap tahap perkembangan penyakit livernya,” ungkapnya.

Dr. Ben menyebutkan, untuk tahap awal, pemeriksaan dapat dilakukan oleh dokter spesialis penyakit dalam subspesialis gastroenterologi-hepatologi (Sp.PD-KGEH). Sementara itu, untuk kondisi yang sudah memerlukan tindakan, pasien dapat diarahkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah digestif atau radiologi intervensi.

Pada kasus kanker hati tahap akhir, ketika penyebaran sudah terjadi secara sistemik, pengobatan dapat dilakukan oleh dokter subspesialis hematologi dan onkologi medis serta bagian radioterapi onkologi. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan tim dokter multidisiplin.

Acara ini juga meluncurkan paket pemeriksaan fungsi hati lengkap, mulai dari tes darah hingga USG Liver Elastografi yang mampu mendeteksi kelainan seperti fatty liver, hepatitis, nodul, dan kanker hati.

“Pemeriksaan liver ini kami buat agar masyarakat lebih mudah memeriksa fungsi hati secara lengkap. Banyak yang bingung untuk memulai dari mana, jadi kami menawarkan paket pemeriksaan terjangkau mulai dari 1 juta dan lengkap dengan USG seharga 3 juta. Cukup lewat satu pintu, pasien bisa mendapatkan pemeriksaan dan penanganan hati,” jelas Erwin Suyanto, Public Relations Mandaya Hospital Group.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *