BeritaOtomotif

Kecelakaan Tol Cipularang, Pengemudi Perlu Paham Konsep Safe Bubble

×

Kecelakaan Tol Cipularang, Pengemudi Perlu Paham Konsep Safe Bubble

Share this article
Kecelakaan Tol Cipularang, Pengemudi Perlu Paham Konsep Safe Bubble

JAKARTA – Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, arah Bandung ke Jakarta, menyoroti pentingnya kesadaran akan risiko saat mengemudi di jalan tol.

Risiko ini tidak hanya muncul dari pengemudi sendiri atau faktor eksternal seperti cuaca dan kondisi jalan, tetapi juga dari kendaraan lain di sekitarnya.

Dalam berbagai rekaman yang beredar di media sosial, tampak bahwa kecelakaan ini berawal dari sebuah truk semi trailer yang menabrak mobil di depannya. Diduga truk tersebut mengalami rem blong sehingga tidak bisa berhenti.

Jusri Pulubuhu, pendiri dan instruktur safety riding dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), menekankan bahwa mengemudi merupakan aktivitas yang penuh risiko. Oleh karena itu, pengemudi perlu memiliki kesadaran akan kondisi keselamatan diri.

Pengemudi harus memahami konsep “lingkaran aman” atau safe bubble, yang berfungsi untuk memetakan potensi bahaya dari kendaraan lain yang mungkin melaju dengan kecepatan tinggi.

“Pengemudi perlu menyadari adanya safe bubble dalam pikiran mereka,” ujar Jusri.


Foto Dokumentasi Polres Purwakarta Evakuasi truk kontainer terguling di ruas jalan tol Cipularang, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (23/10/2024).

 

Namun, penting untuk dicatat bahwa konsep safe bubble sangat bergantung pada pemahaman individu. Tidak ada patokan pasti, melainkan berdasarkan konteks situasi, kecepatan, dan pengalaman pengemudi.

Misalnya, jika ada kendaraan lain yang bergerak ugal-ugalan, pengemudi perlu menjaga jarak yang aman. Jarak ini pun dapat bervariasi tergantung beberapa faktor.

“Jarak yang aman tidak dapat ditentukan secara pasti, karena hal ini tergantung pada situasi dan pengemudinya,” ungkap Jusri.

“Sebagai panduan, untuk menjaga jarak dengan mobil dan motor, saya sarankan antara 50 cm hingga 1 meter, tetapi jika kecepatannya tinggi, jarak aman yang dianjurkan bisa mencapai 2 meter,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *