BOGOR – Peredam kejut atau shockbreaker motor adalah komponen penting yang memastikan kualitas berkendara tetap optimal. Meskipun terlihat kuat, komponen ini rentan mengalami kerusakan akibat penggunaan yang tidak tepat oleh pengendara.
Zafar, pemilik bengkel suspensi MZ Shockbreaker di Bogor, Jawa Barat, menjelaskan bahwa shockbreaker dapat cepat rusak jika pengendara berkendara dengan cara yang ugal-ugalan, melewati berbagai lubang dan polisi tidur dengan sembarangan.
“Berkendara dengan cara tersebut dapat memberikan tekanan berlebih pada shockbreaker. Mengangkut beban melebihi kapasitas motor juga dapat menyebabkan kerusakan,” ungkap Zafar.
Modifikasi skutik dengan mengganti suspensi depan dan belakang
Misalnya, ketika melewati lubang dengan kecepatan tinggi, udara dan oli dapat keluar dari shockbreaker. Hal ini terjadi karena seal tidak mampu menahan tekanan akibat benturan yang terlalu keras.
“Usia komponen juga mempengaruhi, semakin lama, semakin besar kemungkinan kerusakan. Selain itu, bahan shockbreaker yang digunakan saat ini juga cenderung kurang berkualitas,” kata Zafar.
Zafar menemukan bahwa kualitas krom pada as shockbreaker saat ini mudah tergores. Jika seal bocor dan dibiarkan, dalam waktu seminggu saja as sudah mengalami goresan akibat kotoran yang menempel.
“Kotoran menempel akibat seal bocor, dan shock yang terus bergerak naik-turun akan membuatnya seolah-olah teramplas. Ini yang menyebabkan goresan pada as,” tambahnya.
Jika dibandingkan dengan motor lama, krom pada as dahulu lebih tebal dan kuat. Oleh karena itu, pemilik motor saat ini perlu lebih rajin membersihkan as shockbreaker untuk mencegah terjadinya goresan akibat bahan krom yang lebih tipis.