Tengku Dewi Putri membagikan momen ketika anak pertamanya, Eshan Rayn Fischer, diajak menjenguk ayahnya, Andrew Andika, yang saat ini sedang menjalani rehabilitasi akibat kasus narkoba.
Dalam acara FYP, Tengku Dewi yang baru melahirkan anak keduanya, merasakan kesedihan ketika mengingat anaknya yang bingung karena ayahnya tidak hadir di lokasi syuting.
“Terakhir kali saat dia direhabilitasi, aku sempat bertemu, tapi waktu yang diberikan sangat singkat, hanya 15-20 menit,” ungkap Tengku Dewi pada Kamis (24/10/2024).
Saat berada di tempat rehabilitasi, anak mereka bertanya tentang keberadaan ayahnya yang tidak terlihat bersama teman-temannya yang sedang syuting.
“Dia (anak) tanya, ‘Papa mana?’ karena biasanya dia ke lokasi syuting. ‘Papa dan teman-teman Papa mana?’” ungkap Tengku Dewi menirukan ucapan sang anak saat itu.
Anak tersebut tampak bingung karena tidak melihat ayahnya di lokasi syuting yang biasanya ramai dengan kru dan pemain lainnya.
“Karena kita berada di ruang tamu, maksudnya terima tamu itu di ruang tamu,” jelas Tengku Dewi.
Terbiasa melihat ayahnya di lokasi syuting, anak Andrew Andika itu terus merengek ingin melihat proses syuting.
Sambil menahan kesedihan, Tengku Dewi yang sedang menjalani proses perceraian, mengatakan bahwa anaknya belum sepenuhnya memahami situasi yang sebenarnya.
“Dia (anak) tidak mengerti, masih terlalu kecil untuk memahami bahwa ini adalah proses rehabilitasi,” tambahnya.
Ketika anaknya terus bertanya tentang syuting, Andrew Andika berusaha menutupi keadaan dengan mengatakan bahwa saat itu mereka sedang istirahat.
“Akhirnya dia (Andrew Andika) mengucapkan sambil menahan tangis, ‘Ada di dalam lagi pada istirahat, nanti ya,’” ujarnya.
Tengku Dewi menyatakan bahwa kasus narkoba yang menimpa suaminya adalah titik terendah dalam hidupnya. Dia tidak pernah menduga bahwa hidupnya akan hancur karena barang haram tersebut.
Selain kasus narkoba, aktor tersebut juga harus merelakan pernikahannya dengan Tengku Dewi karena dugaan perselingkuhan dengan beberapa wanita.
“Kalau aku bisa bilang ini adalah titik terendah bagi dia, dia sangat terpuruk. Dia tidak menyangka akan berpikir pendek dalam bergaul,” tutup Tengku Dewi.
Kontributor : Rizka Utami