BeritaOtomotif

Jangan Terlalu Sering Gurah Mesin Mobil

×

Jangan Terlalu Sering Gurah Mesin Mobil

Share this article
Jangan Terlalu Sering Gurah Mesin Mobil

KLATEN – Gurah mesin adalah salah satu metode untuk membersihkan kerak karbon dalam ruang bakar. Metode ini terbukti efektif dalam mengangkat kerak secara langsung dari permukaan piston dan sekitarnya.

Dengan memanfaatkan cairan kimia yang dimasukkan ke dalam ruang bakar saat komponen mesin masih panas, dalam beberapa menit kerak karbon dapat terkelupas dan disedot menggunakan alat vakum.

Namun, metode ini memiliki efek samping dan sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan gurah mesin?

Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor di Yogyakarta, menyatakan bahwa gurah mesin tidak baik bila dilakukan terlalu sering, karena ada risiko yang harus ditanggung oleh konsumen.

Saat melakukan gurah mesin, menurut Hardi, ada kemungkinan cairan dan kerak karbon tertinggal di area yang tidak terjangkau oleh alat vakum saat penyedotan.

“Jalan keluar cairan gurah dan kerak karbon adalah melalui lubang busi, dan proses penyedotannya menggunakan alat vakum dengan selang, sehingga cakupannya terbatas hanya di area yang lurus dengan lubang,” ucap Hardi baru-baru ini.

Sumber: Erwin Setiawan Pembersihan injektor dilakukan saat proses gurah mesin

Sementara itu, menurut Hardi, bentuk kepala piston biasanya ada lekukan yang dapat menyebabkan cairan menggenang di sisi samping dan menempel di dinding silinder.

“Akan ada kemungkinan cairan gurah turun ke bawah, dan beberapa lainnya terselip di ruang ring piston, yang dapat menyebabkan kerak secara perlahan merusak dinding silinder atau mengikisnya,” tambah Hardi.

Oleh karena itu, Hardi menyarankan, jika tidak diperlukan, lebih baik menghindari gurah mesin sebagai perawatan mobil. Melakukan terlalu sering bisa berpotensi mengurangi kompresi mesin akibat dinding silinder yang terkikis.

Proses gurah mesin di Aha Motor YogyakartaSumber: Erwin Setiawan Proses gurah mesin di Aha Motor Yogyakarta

“Jangan sampai niat meningkatkan performa mesin justru membuat tenaganya menurun. Meski jarang, kasus ini bisa terjadi,” ujar Hardi.

Hardi menyarankan agar gurah mesin dilakukan paling cepat setiap 6 bulan atau 1 tahun. Jika sebelum itu performa mesin menurun, solusinya adalah melakukan Italian tune up.

“Ganti BBM dengan bahan bakar berkualitas tinggi atau yang mengandung zat aditif, sehingga ketika mobil digas, dapat mengikis kerak karbon yang mulai menumpuk tanpa perlu pembongkaran,” terang Hardi.

Jadi, meskipun gurah mesin efektif untuk membersihkan ruang bakar, jangan lakukan terlalu sering untuk meminimalkan risiko kerusakan dinding silinder.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *