Jangan Sampai Terjadi, Ini Dampak Telat Melakukan Perawatan Mobil

KLATEN – Konsumen diharapkan untuk merawat mobil mereka agar performanya tetap optimal. Biasanya, pihak bengkel akan mengingatkan jadwal perawatan.

Sebagian besar bengkel merekomendasikan agar mobil dirawat setiap 10.000 Km atau setiap 6 bulan. Namun, apa yang terjadi jika perawatan telat dilakukan?

Hardi Wibowo, pemilik Aha Motor Yogyakarta, menjelaskan bahwa keterlambatan dalam perawatan mobil dapat berdampak pada menurunnya kemampuan beberapa komponen.

“Contoh paling sederhana adalah kebersihan filter udara. Jika perawatan terlambat, debu tidak akan tersaring dengan baik, sehingga ruang bakar cepat kotor,” ujar Hardi.

Hardi menambahkan bahwa filter udara yang kotor akan mengganggu aliran udara, mengakibatkan jumlah udara yang masuk menjadi lebih sedikit.

“Dampaknya, tenaga mesin akan berkurang dan jika dibiarkan, mobil akan terasa lebih boros BBM,” tambahnya.

Kebat Motors Perawatan mobil setelah mudik

Karena tenaga mesin berkurang, pengemudi cenderung menginjak pedal gas lebih dalam. Hal ini mengakibatkan konsumsi BBM meningkat, tetapi tenaga yang dihasilkan tidak optimal.

“Penurunan performa tidak hanya terjadi pada filter udara; kotoran yang masuk ke ruang bakar juga akan mengganggu kinerja busi, serta mengganggu proses pembakaran, sehingga mesin lebih mudah ngelitik atau bisa terjadi ledakan lebih dini,” ungkap Hardi.

Penurunan performa pada komponen lainnya juga dapat terjadi. Oleh karena itu, jika perawatan ditunda, hal tersebut berpotensi mengakibatkan penurunan performa secara signifikan.

Google Maps/Sutarni Pentingnya perawatan mobil sebelum perjalanan mudik

“Dalam perawatan berkala, bengkel memiliki daftar komponen yang wajib diperiksa, dibersihkan, dilumasi, disetel, dan diganti jika perlu. Ini menunjukkan bahwa setiap komponen memiliki peran yang saling berhubungan,” tutup Hardi.