JAKARTA – Mengendarai mobil saat musim hujan memerlukan perhatian ekstra dari pengemudi untuk mengantisipasi berbagai risiko. Pada kondisi ini, permukaan jalan yang basah dapat menyebabkan jarak pengereman yang lebih panjang dan meningkatkan risiko aquaplaning. Selain itu, visibilitas atau jarak pandang pun bisa menurun, yang menjadi tantangan utama bagi pengemudi.
Dengan visibilitas yang terganggu, keselamatan berkendara menjadi sangat penting. Salah satu cara untuk menjaga visibilitas adalah dengan memastikan wiper berfungsi dengan optimal. Jika wiper mengalami kerusakan, hal ini justru dapat menambah masalah di jalan.
Ilustrasi Tuas Wiper
“Penting untuk memastikan kondisi karet wiper dalam keadaan baik. Jika sudah waktunya diganti, jangan ditunda,” ujar Suparna, Kepala Bengkel Auto2000 Pramuka, baru-baru ini.
Selain itu, pengemudi juga perlu memahami berbagai mode kerja wiper yang biasanya tertera dengan simbol pada tuasnya.
Didi Ahadi, Kepala Dept. Technical Support PT Toyota Astra Motor, menjelaskan bahwa ada beberapa mode pada wiper yang perlu diketahui agar dapat disesuaikan dengan situasi berkendara, terutama saat hujan.
Mode pertama adalah rear, yang digunakan untuk wiper kaca belakang mobil. Namun, tidak semua mobil dilengkapi wiper belakang.
Selanjutnya, mode Mist, yang biasanya ada di bagian atas tuas wiper. Mode ini dapat diaktifkan dengan menggeser tuas ke atas sekali. “Hampir semua mobil memiliki mode ini. Mist pada wiper hanya berfungsi jika tuas ditekan, sehingga tidak berfungsi terus-menerus,” kata Didi.
Selanjutnya, ada mode Intermittent atau INT, yang memungkinkan pengemudi mengatur interval atau waktu sapuan wiper pada kaca depan mobil.
Mode ini tidak ada di semua mobil. Untuk mengaturnya, pengemudi cukup melihat tanda segitiga di bagian dalam, di mana semakin besar kotak menunjukkan semakin lama interval waktu sapuannya.