SOLO – Mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis memang lebih mudah dibandingkan manual. Hanya dengan menginjak pedal gas dan memindah posisi tuas ke D, kendaraan sudah bisa melaju.
Namun, pada beberapa kondisi tertentu, penggunaan posisi D tidak disarankan, terutama saat melewati tanjakan curam.
Menggunakan posisi D saat menghadapi tanjakan curam dapat berdampak negatif pada performa mesin dan kinerja oli transmisi.
Tanjakan Spongebob di Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menjadi pilihan jalan alternatif ratusan kendaraan wisatawan untuk melangsungkan perjalanan arus balik menuju Kota Bandung, Senin (1/1/2024).
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, menjelaskan bahwa pengemudi mobil matik perlu memilih gigi yang tepat ketika menanjak.
“Hindari menggunakan posisi D saat menanjak curam dan panjang. Pada posisi D, transmisi otomatis akan memindahkan gigi secara otomatis berdasarkan putaran mesin. Jika tidak tepat, mesin akan kehilangan momentum dan berpotensi tidak kuat untuk menanjak,” ujarnya.
Selain itu, Iwan menambahkan bahwa penggunaan posisi D saat melewati tanjakan curam bisa menyebabkan oli mengalami overheat.
“Oli transmisi juga berpotensi overheat sehingga tidak dapat melumasi dengan baik, menyebabkan hilangnya fungsi gesekan dan mengakibatkan transmisi ngelos,” tambahnya.
Untuk mencegah masalah tersebut, disarankan bagi pengemudi untuk menggunakan mode gigi rendah seperti posisi 1, 2, atau L.
“Pilih gigi 1, 2, atau L tergantung fitur di mobil Anda, atau manfaatkan fitur triptonik untuk pengoperasian gigi seperti transmisi manual,”kata Iwan.
Hal ini akan memberikan lebih banyak torsi dan menjaga agar transmisi berpindah gigi dengan optimal, sehingga mesin tetap memiliki tenaga yang cukup untuk menanjak dengan aman.
