Tidur: Kebutuhan Mendasar yang Menyembuhkan
Tidur adalah kebutuhan penting bagi tubuh manusia. Ternyata, ada waktu tidur tertentu yang diyakini dapat menyembuhkan penyakit, sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW.
Hal ini dijelaskan oleh dr. Zaidul Akbar, seorang dokter yang terkenal dengan konsep Jurus Sehat Rasulullah (JSR). Ia menekankan bahwa pola tidur Nabi memiliki hubungan langsung dengan kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
Tidur Pagi: Waktu yang Sebaiknya Dihindari
Menurut dr. Zaidul Akbar, waktu tidur yang tidak disarankan adalah setelah salat subuh atau menjelang pagi. Pada waktu tersebut, tubuh sudah siap untuk beraktivitas dan bekerja. Tidur setelah subuh dapat mengganggu ritme alami tubuh yang telah disiapkan untuk menjalani hari.
Beliau mengingatkan tentang larangan tidur setelah subuh yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Secara ilmiah, tubuh mulai mengalami peningkatan energi dan metabolisme setelah bangun di pagi hari, sehingga memanfaatkan waktu ini untuk bergerak atau beraktivitas lebih baik bagi kesehatan.
Tidur Siang: Manfaat Luar Biasa untuk Kesehatan
Waktu tidur yang disarankan oleh dr. Zaidul Akbar adalah tidur singkat sebelum atau setelah salat zuhur. Ini dikenal sebagai qailulah dalam Islam. Tidur siang yang dilakukan dalam waktu singkat, antara 10 hingga 15 menit, memiliki manfaat luar biasa untuk memperbaiki saraf dan sistem organ tubuh.
“Tidur menjelang atau sesudah zuhur memiliki hubungan dengan sistem saraf dan organ tubuh. Tidur ini membantu tubuh beristirahat sejenak dan mempersiapkannya untuk melanjutkan aktivitas dengan energi yang lebih baik,” ungkap dr. Zaidul.
Namun, dr. Zaidul menekankan bahwa tidur siang sebaiknya tidak dilakukan dalam keadaan perut terlalu kenyang, terutama setelah mengonsumsi karbohidrat sederhana. Hal ini dapat membuat tidur menjadi tidak nyaman dan menimbulkan pusing saat bangun. Penting juga untuk tidak tidur siang terlalu lama, agar tidak mengganggu pola tidur malam.
Tidur Malam yang Ideal Menurut Sunnah
Selain tidur siang, dr. Zaidul juga menjelaskan bahwa tidur malam yang baik menurut sunnah adalah setelah salat isya, sekitar pukul 8 hingga 9 malam. Tidur malam yang dimulai lebih awal membantu tubuh mendapatkan istirahat yang cukup sebelum bangun kembali pada sepertiga malam terakhir, antara pukul 2 hingga 3 pagi, untuk melaksanakan ibadah.
“Nabi Muhammad tidur setelah isya dan bangun di sepertiga malam terakhir. Hal ini memiliki manfaat fisiologis yang luar biasa bagi tubuh, termasuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh,” kata dr. Zaidul.
Bangun pada sepertiga malam ini diakui memiliki manfaat yang besar. Dr. Zaidul menyarankan rumah sakit untuk menerapkan pola ini pada pasien-pasien mereka. Pasien dengan penyakit degeneratif seperti diabetes atau penyakit jantung dapat memperoleh manfaat maksimal dari pola tidur dan bangun malam yang sesuai sunnah, karena dapat membantu memperkuat sistem imun dan memperbaiki fungsi organ tubuh.
Mengapa Pola Tidur Nabi Berdampak pada Kesehatan?
Pola tidur yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW diyakini tidak hanya sebagai ibadah, tetapi juga berdampak positif bagi kesehatan fisik. Tidur malam yang cukup dan bangun di sepertiga malam membantu tubuh meregenerasi sel, memperbaiki kerusakan jaringan, serta menjaga keseimbangan hormon. Selain itu, tidur singkat pada siang hari dapat mengembalikan energi yang terkuras setelah beraktivitas di pagi hari.
Tidur yang cukup pada waktu-waktu tersebut berperan dalam menjaga kesehatan jantung, otak, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mengikuti pola tidur yang diajarkan oleh Nabi, banyak penyakit kronis dapat dicegah atau setidaknya dikendalikan dengan lebih baik.
Mengikuti pola tidur yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti yang dijelaskan oleh dr. Zaidul Akbar dapat memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan. Dengan tidak tidur setelah subuh, melakukan tidur siang singkat, serta tidur malam lebih awal dan bangun di sepertiga malam, tubuh dapat berfungsi optimal dan lebih siap untuk melawan penyakit.
Pola tidur ini tidak hanya berkaitan dengan kesehatan fisik, tetapi juga mendukung keseimbangan mental dan spiritual yang lebih baik. Pola hidup sehat ini dapat menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.