Pentingnya Kesadaran Terhadap Infertilitas
Kehadiran buah hati merupakan impian bagi banyak pasangan. Namun, tidak semua pasangan dapat dengan mudah mencapai hal ini. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 10-15 persen dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia memerlukan bantuan medis akibat masalah infertilitas dan kesuburan.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi banyak pasangan, tetapi peningkatan kesadaran dan langkah-langkah proaktif dapat memberikan solusi penting. Lalu, apa saja yang perlu diketahui mengenai infertilitas?
Serba-serbi Infertilitas
Infertilitas didefinisikan sebagai ketidakmampuan pasangan suami istri untuk memiliki keturunan setelah berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi selama satu tahun. Berbagai faktor dapat menyebabkan kondisi ini, baik pada pria maupun wanita.
Pada wanita, penyebab umum meliputi gangguan ovulasi, endometriosis, atau sumbatan pada saluran tuba. Sementara itu, pada pria, faktor utama adalah rendahnya kualitas dan kuantitas sperma, hingga kondisi serius seperti azoospermia, yaitu tidak ditemukannya sperma sama sekali.
“Banyak pasangan yang tidak menyadari adanya masalah kesuburan. Pentingnya melakukan screening awal memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi masalah sejak dini, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat. Ini adalah langkah penting untuk membantu pasangan yang sedang menanti buah hati,” ungkap seorang ahli dalam bidang fertilitas.
Memahami ciri-ciri infertilitas dapat membantu pasangan untuk segera mengambil langkah yang diperlukan. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
Pada wanita:
- Siklus menstruasi yang tidak teratur atau tidak datang sama sekali.
- Nyeri hebat saat menstruasi yang dapat menjadi tanda endometriosis.
- Riwayat keguguran berulang.
- Ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun mencoba.
Pada pria:
- Masalah dengan fungsi seksual, seperti kesulitan ereksi atau ejakulasi.
- Jumlah sperma yang sangat rendah, yang hanya dapat diketahui melalui analisis sperma.
- Pembengkakan atau nyeri di area testis.
- Riwayat infeksi atau cedera di organ reproduksi.
Bukan Hanya Masalah Wanita
Salah satu kesalahpahaman umum adalah anggapan bahwa infertilitas hanya merupakan masalah wanita. Faktanya, sekitar 30-40 persen kasus ketidaksuburan disebabkan oleh faktor pria, 30-40 persen lainnya oleh faktor wanita, dan sisanya merupakan kombinasi keduanya atau belum diketahui penyebabnya.
“Kesuburan bukan hanya masalah wanita. Oleh karena itu, pemeriksaan kesuburan sebaiknya dilakukan oleh kedua belah pihak,” tambahnya. Kesadaran akan fakta ini menjadi kunci dalam menyusun langkah penanganan yang efektif bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.
Screening Kesuburan: Penting atau Tidak?
Screening kesuburan adalah langkah awal yang sangat disarankan bagi pasangan yang belum berhasil memperoleh keturunan setelah satu tahun mencoba. Proses ini melibatkan pemeriksaan medis untuk mengidentifikasi penyebab masalah, baik pada pria maupun wanita. Dengan hasil screening, dokter dapat merekomendasikan metode pengobatan atau program kehamilan yang paling sesuai.
Salah satu klinik yang berfokus pada masalah kesuburan aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya langkah ini melalui berbagai kegiatan. Dalam rangkaian festival kesuburan, mereka mengadakan open booth di beberapa kota, di mana dokter-dokter spesialis obygn memberikan edukasi langsung kepada masyarakat.
Bagi pasangan yang memerlukan penanganan lebih lanjut, klinik tersebut juga menggelar acara berbagi informasi tentang kesuburan yang dihadiri oleh dokter-dokter berpengalaman. Dalam acara ini, pasangan dapat berkonsultasi langsung dan memperoleh informasi mengenai solusi terkini dalam program kehamilan.
“Kami mengajak para pasangan untuk tidak menunda konsultasi tentang reproduksi mereka, agar dapat memperoleh langkah terbaik dalam perjalanan menuju kehamilan,” ujar seorang direktur klinik tersebut.