JAKARTA – Dinding ban yang retak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab utama adalah paparan sinar matahari yang berlebihan, yang dapat membuat karet ban menjadi “getas.”
Bagus Raditya, Supervisor di Trijaya Ban 83, yang berlokasi di Otista, Jakarta Timur, menyarankan pemilik mobil agar tidak sering memarkir kendaraan di bawah sinar matahari langsung, karena hal ini dapat mengakibatkan ban menjadi kering.
Ilustrasi ban mobil aus.
Proses keringnya ban akibat paparan sinar matahari tidak terjadi secara instan, melainkan bertahap. Jika ban sudah mulai kering dan muncul retakan, hal ini dapat memperpendek umur ban.
“Dinding ban dapat menjadi kering akibat paparan sinar matahari, dan ini adalah proses yang bertahap,” jelas Adit, sapaan akrabnya, yang ditemui di Jakarta baru-baru ini.
“Misalnya, ban dapat bertahan hingga 8 tahun dengan pemakaian yang rendah, tetapi jika terkena sinar matahari secara langsung, dalam waktu 3 tahun saja ban bisa sudah kering dan tampak retak-retak,” ungkapnya.
Ganti ban mobil merupakan keterampilan dasar bagi setiap pengemudi mobil.
Adit juga menegaskan bahwa ban yang retak berisiko saat digunakan. Tingkat risiko bergantung pada sejauh mana keretakan terjadi. Jika keretakan sudah parah, ada kemungkinan ban dapat meledak jika tekanan udara terlalu tinggi.
“Risikonya adalah grip atau daya cengkeram ban akan berkurang, yang membuatnya menjadi berbahaya saat berkendara di jalan yang panas atau basah,” ujarnya.
“Di jalan basah, ban dapat mengalami selip, sedangkan di jalan panas, jika dipakai terus menerus, karet tidak dapat menahan panas, dan risiko terburuknya adalah pecahnya ban,” jelas Adit.
