Update Windows 11 24H2 – Microsoft merilis sistem operasi (OS) Windows 11 versi 24H2 pada 1 Oktober 2024. Versi (build) 26.100 dari Windows 11 24H2 ini memperkenalkan fitur baru bernama Recall, yang tidak ada pada versi sebelumnya.
Recall adalah fitur kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat secara konsisten mengambil tangkapan layar (screenshot) dari layar komputer pengguna. Kumpulan screenshot ini kemudian diubah menjadi basis data, memungkinkan pengguna untuk melakukan pencarian yang lebih mudah berdasarkan data tersebut.
Namun, setelah menerima kritik dari para ahli siber terkait potensi ancaman terhadap keamanan dan privasi, Microsoft memastikan bahwa pengguna memiliki opsi untuk menonaktifkan Recall.
Sayangnya, penonaktifan fitur ini menyebabkan sejumlah masalah. Hal ini kemudian diungkapkan oleh Youtuber teknologi dan pengembang perangkat lunak, Chris Titus Tech.
Chris Titus Tech menjelaskan bahwa fitur File Explorer akan hilang jika pengguna menonaktifkan fitur Recall. Tampilan File Explorer setelah Recall dinonaktifkan bisa dilihat di gambar ini.
Tampilan File Explorer di Windows 11 akan kembali mirip dengan versi sebelumnya seperti Windows 10, yang tidak menyediakan opsi untuk membuka tab baru, tombol “Sort”, “View”, “Details”, dan lainnya.
File Explorer adalah aplikasi yang berfungsi untuk mengelola file yang tersimpan di komputer atau laptop, termasuk foto, video, game, dan dokumen.
Integrasi dengan Windows
Perubahan pada fitur File Explorer saat Recall dinonaktifkan menunjukkan bahwa Recall memiliki integrasi yang erat dengan sistem inti Windows 11.
Banyak pengguna merasa terkejut dengan perubahan ini, mengingat bahwa halaman perilisan Windows 24H2 versi 26.100 tidak mencantumkan informasi mengenai fitur Recall.
Menurut Titus, Recall di Windows 24H2 versi 26.100 tidak muncul secara langsung untuk pengguna, dan hanya dapat diakses melalui aplikasi Windows PowerShell dengan memasukkan perintah “Get-FeatureInfo / FeatureName: Recall”.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi Titus, terutama bagi pengguna yang tidak menyadari bahwa Recall diaktifkan saat mereka menjelajahi dokumen penting di komputer atau laptop mereka.
“Layanan Recall ini akan diaktifkan dan terintegrasi dengan File Explorer. Apa yang dilakukan Recall di latar belakang adalah pertanyaan yang paling saya khawatirkan,” ungkapnya dalam video yang diunggah pada 9 Oktober 2024.
Oleh karena itu, Titus menyarankan pengguna untuk tidak melakukan pembaruan sistem operasi hingga solusi untuk menonaktifkan Recall ditemukan tanpa merusak fitur File Explorer.
Microsoft sebelumnya juga memastikan bahwa tangkapan layar dan data lain yang terkait dengan Recall akan sepenuhnya dienkripsi, dan Recall akan menyaring informasi sensitif seperti kata sandi (password) dan nomor kartu kredit.
Berbicara tentang solusi, beberapa pengguna yang paham teknologi telah menemukan cara untuk menonaktifkan Recall tanpa kehilangan fitur File Explorer.
Beberapa pengembang di situs GitHub menawarkan file yang dimodifikasi untuk menonaktifkan Recall setelah pengguna masuk ke Windows. Namun, solusi ini datang dengan risiko, sehingga tidak ideal untuk pengguna awam.
Pengguna yang lebih mahir juga dapat memanfaatkan alat Deployment Image Servicing and Management (DISM) milik Microsoft untuk menghentikan layanan Recall. Namun, alat ini tidak memberikan jaminan penuh tentang bagaimana sistem akan berfungsi setelah Recall dinonaktifkan.