KLATEN – Bus menjadi salah satu alat transportasi umum yang sangat diminati masyarakat, terutama menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.
Setiap penumpang bus harus tetap waspada terhadap berbagai bentuk tindak kriminal, terutama pencurian di dalam bus.
Kebiasaan penumpang sering kali dapat dibaca oleh pelaku pencurian. Banyak penumpang memisahkan barang berharga mereka dari bagasi utama dan memasukkannya ke dalam tas kecil.
Bus AKAP di Terminal Bubulak Bogor
Founder & Lead Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDCC) Jusri Pulubuhu menyatakan bahwa tas kecil yang berada dalam jangkauan penumpang sangatlah menarik bagi pencuri.
“Biasanya, barang berharga seperti ponsel, dompet, laptop, atau tablet dibawa tidak jauh dari jangkauan, seperti dalam tas berukuran 30 liter atau backpack. Ini membuatnya lebih mudah diakses bagi pelaku pencurian,” ujar Jusri.
Jusri menyarankan agar penumpang menghindari membawa tas kecil atau selalu mengawasinya jika terpaksa untuk membawanya.
“Sebenarnya, barang berharga seperti laptop sebaiknya disamarkan keberadaannya dan tidak disimpan di satu tempat. Ini akan membuatnya lebih sulit diakses oleh pencuri,” tambahnya.
Melihat tingkat keamanan di transportasi umum, menurut Jusri, sebaiknya barang berharga tidak dibawa saat berpergian, terutama saat liburan Natal dan Tahun Baru.
“Terutama jika barang tersebut ditampilkan atau digunakan di dalam kabin bus. Ini akan membuat pencuri lebih yakin untuk mencurinya saat korban lengah,” jelasnya.
Jusri juga mengingatkan pentingnya sikap waspada terhadap barang bawaan saat menggunakan transportasi umum, khususnya bus, meskipun bus terlihat aman dan menjanjikan, karena potensi tindak kriminal selalu ada.