Lucky Hakim masih menjadi sorotan publik setelah berani mengungkap praktik aneh selama menjabat sebagai Wakil Bupati Indramayu. Ia mengaku sering tidak dilibatkan dalam tugasnya dan merasa seperti “makan gaji buta”, yang membuatnya memutuskan untuk mengundurkan diri.
Ia bahkan berkelakar bahwa dirinya adalah satu-satunya pejabat negara yang justru makin miskin setelah menjabat.
“Satu-satunya di Indonesia, pejabat yang menjabat selama satu tahun lebih dan menjadi lebih miskin itu ada namanya orang, satu, yaitu Lucky Hakim. Saya menjadi lebih miskin Rp1 miliar, bisa dicari,” ujarnya saat menjadi bintang tamu di podcast bersama Bintang Emon.
Penurunan harta kekayaan Lucky Hakim memang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada tahun 2022 dan 2024.
Jumlah harta kekayaan Lucky Hakim pada tahun 2022 mencapai Rp11,7 miliar. Ia memiliki beberapa aset berharga, termasuk tanah dan bangunan, alat transportasi, serta harta bergerak lainnya.
Untuk kepemilikan tanah dan bangunan, ia memiliki delapan aset yang bernilai Rp13,4 miliar. Ia juga memiliki tiga unit mobil yang bernilai total Rp305 juta, terdiri dari dua unit Toyota Rush tahun 2012, Toyota Kijang Innova tahun 2013, dan Honda Supra tahun 2003.
Kemudian, harta bergerak lainnya senilai Rp411,5 juta, serta kas dan setara kas sebesar Rp260 juta. Terakhir, ia memiliki harta lain yang bernilai Rp600 juta. Namun, Lucky juga mencatat utang sebesar Rp3,2 miliar.
Sementara itu, di tahun 2024, harta kekayaannya turun menjadi Rp10,7 miliar dengan utang yang meningkat menjadi Rp5,38 miliar.
Untuk aset lain seperti tanah dan bangunan, jumlahnya sedikit meningkat menjadi Rp13,7 miliar. Untuk alat transportasi, ia memiliki Toyota Rush 2012 senilai Rp150 juta, Toyota Kijang Innova 2013 senilai Rp150 juta, mobil Peugeot RCZ sedan 2011 senilai Rp280 juta, dan motor Honda Supra 2003 senilai Rp5 juta.
Meski harta kekayaannya menurun, Lucky Hakim tetap percaya diri untuk maju sebagai calon Bupati Indramayu melawan petahana, Nina Agustina. Dulu kawan, kini menjadi lawan.
Namun, banyak yang berkomentar skeptis mengenai langkah Lucky yang membongkar keburukan Nina Agustina, dengan maksud mendapatkan simpati publik untuk meraih suara masyarakat Indramayu.
Kontributor : Tinwarotul Fatonah
