Gondongan, atau dalam istilah medis dikenal dengan parotitis, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar parotis, yang terletak di bawah telinga dan rahang, membuat pipi terlihat membesar atau buncit.
Kelenjar parotis berfungsi untuk memproduksi air liur, namun dapat mengalami sumbatan dan peradangan akibat infeksi virus, yang menyebabkan pembengkakan pada sisi wajah bawah telinga.
Penyakit gondongan sangat menular dan umumnya dialami oleh anak-anak berusia 5-9 tahun. Virus dari golongan paramyxovirus ini mudah menyebar melalui percikan ludah atau air liur dari mulut atau hidung.
Penyebab Gondongan
Virus penyebab gondongan dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan menetap di kelenjar parotis. Mereka berkembang biak dan menyebabkan peradangan serta pembengkakan. Penyebaran virus ini dapat terjadi ketika:
- Menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
- Melakukan kontak langsung dengan penderita, seperti melalui ciuman.
- Menyentuh benda-benda di sekitar penderita dan kemudian menyentuh mulut atau hidung tanpa mencuci tangan.
- Berbagi alat makan atau minum dengan penderita.
Kerentanan terhadap virus gondongan dapat ditingkatkan dengan vaksin MMR, yang juga melindungi dari penyakit campak dan rubella. Selain itu, daya tahan tubuh anak juga berpengaruh; anak dengan daya tahan tubuh lemah lebih rentan terhadap penyakit ini.
Gejala Gondongan
Setelah terpapar virus, gejala gondongan biasanya muncul dalam 12-25 hari. Gejala tersebut meliputi pembengkakan kelenjar parotis di bawah telinga. Beberapa gejala yang harus diwaspadai antara lain:
- Pembengkakan pipi di satu sisi, kadang-kadang terjadi di kedua sisi.
- Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
- Demam hingga 39 derajat Celcius.
- Mulut kering.
- Sakit kepala.
- Nyeri sendi.
- Nyeri perut.
- Mudah merasa lelah.
- Kehilangan nafsu makan.
Beberapa penderita mungkin mengalami gejala ringan mirip flu, atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Namun, ada juga yang mengalami gejala berat seperti demam tinggi, leher kaku, sakit kepala hebat, kebingungan, sakit perut, muntah, dan kejang.
Pencegahan Gondongan
Pencegahan gondongan dapat dilakukan dengan menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat, salah satunya melalui vaksinasi. Selain itu, beberapa kebiasaan sehat yang dapat diadopsi adalah:
- Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Menjaga jarak dan tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita.
- Bagi yang berisiko terpapar, sebaiknya tetap berada di rumah atau mengurangi interaksi dengan penderita.
Pengobatan Gondongan
Jika sudah terjangkit gondongan, seperti halnya penyakit virus lainnya, gondongan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun, beberapa cara dapat dilakukan untuk meringankan gejala, seperti:
- Minum banyak air putih.
- Berkumur dengan air garam hangat.
- Konsumsi makanan lembut yang mudah dikunyah.
- Hindari makanan asam yang dapat memperburuk produksi air liur.
- Makan es krim untuk meredakan tenggorokan yang sakit.
- Kompres rahang yang bengkak dengan air dingin atau hangat.
- Minum obat non-aspirin untuk meredakan nyeri.
Mitos Gondongan
Banyak masyarakat percaya bahwa serbuk biru (blau) bisa digunakan sebagai obat alternatif untuk gondongan. Namun, itu hanyalah mitos. Serbuk biru tidak efektif dalam mengurangi pembengkakan akibat gondongan. Meski demikian, blau bisa digunakan sebagai kompres dingin untuk mengurangi rasa nyeri. Untuk pengobatan yang tepat, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.
Perbedaan Gondongan dengan Gondok
Gondongan dan gondok adalah dua kondisi medis yang berbeda meskipun keduanya melibatkan pembengkakan pada daerah leher. Gondok, atau goiter, merupakan kelainan pada kelenjar tiroid yang terletak di bagian depan leher. Penyebabnya bisa berkaitan dengan kekurangan yodium, penyakit autoimun, atau tumor.
Pembengkakan pada penderita gondok biasanya disertai gejala seperti kelelahan, kenaikan berat badan, sensitivitas terhadap suhu dingin, perubahan detak jantung, atau masalah menstruasi pada perempuan.
Yang paling utama adalah gondok bukanlah penyakit menular seperti gondongan, sehingga pengobatannya pun berbeda tergantung pada penyebabnya, seperti pemberian obat, yodium radioaktif, atau operasi.
Demikian informasi mengenai penyakit gondongan.
Kontributor: Mutaya Saroh