BeritaOtomotif

Duel Sirkuit MotoGP di Tengah Keindahan Alam Asia Tenggara

×

Duel Sirkuit MotoGP di Tengah Keindahan Alam Asia Tenggara

Share this article
Duel Sirkuit MotoGP di Tengah Keindahan Alam Asia Tenggara

Indonesia dan Malaysia memiliki sirkuit yang menjadi langganan menggelar balapan kelas Internasional MotoGP. Kedua sirkuit tersebut menawarkan berbagai macam, dari wisata alam hingga belanja.

Menarik untuk dibahas adalah perbandingan antara MotoGP Mandalika dan MotoGP Sepang yang dapat dilihat dari berbagai aspek yang menonjol, seperti lintasan, atmosfer penonton, dan kondisi geografis.

Berikut beberapa perbandingan yang paling menonjol:

1. Karakteristik Sirkuit

Marc Marquez di Sepang Test (Instagram/marcmarquez93)

Sirkuit Mandalika memiliki panjang lintasan sekitar 4,3 km dengan 17 tikungan. Ini merupakan sirkuit jalan raya yang baru dikembangkan dan menampilkan pemandangan laut dan pegunungan. Mandalika terletak di area wisata Lombok, yang memberikan pengalaman berbeda dengan latar belakang alam yang indah.

Tantangan utama di Mandalika adalah kondisi lintasan yang terkadang lembab dan licin akibat cuaca tropis. Namun, sirkuit ini dikenal dengan permukaan aspal yang sangat mulus dan memadai untuk balapan kecepatan tinggi.

Sementara Sepang International Circuit memiliki panjang lintasan sekitar 5,5 km dengan 15 tikungan. Sirkuit ini lebih panjang dibandingkan Mandalika dan dikenal dengan dua trek lurus yang memungkinkan pembalap mencapai kecepatan tinggi. Sepang adalah sirkuit yang sudah mapan dan merupakan salah satu sirkuit paling teknis dengan cuaca panas yang sering menantang para pembalap.

Sirkuit Sepang juga menawarkan tantangan kondisi cuaca yang bisa berubah drastis, dari panas yang ekstrem hingga hujan lebat, membuat strategi balapan menjadi lebih kompleks.

2. Kondisi Cuaca

Para pembalap AHRT berjuang di ARRC seri Mandalika 2024 (Dok. AHM)
Para pembalap AHRT berjuang di ARRC seri Mandalika 2024 (Dok. AHM)

Mandalika terletak di kawasan tropis yang cenderung lebih lembab dan rentan terhadap perubahan cuaca yang cepat, termasuk hujan mendadak. Cuaca ini kadang membuat kondisi lintasan licin, sehingga menjadi tantangan bagi pembalap dalam pengendalian motor.

Sementara Sepang sering kali lebih panas dengan tingkat kelembapan yang tinggi, yang memberikan tantangan fisik bagi pembalap. Balapan di Sepang kerap diwarnai dengan hujan tiba-tiba, tetapi biasanya panas yang ekstrem adalah faktor utama, sehingga pembalap harus sangat memperhatikan manajemen ban.

3. Pengalaman Penonton

Pemenang GP Mandalika 2023 (Instagram/@motogp)
Pemenang GP Mandalika 2023 (Instagram/@motogp)

Karena baru pertama kali diadakan pada 2021, antusiasme penonton di Mandalika sangat tinggi, dengan banyak penonton lokal dan wisatawan internasional yang datang untuk melihat langsung balapan. Lokasi sirkuit yang berada di kawasan wisata juga menjadi daya tarik tersendiri.

Sementara Sepang memiliki kapasitas penonton yang lebih besar dan telah menjadi tuan rumah MotoGP sejak 1999, sehingga memiliki basis penggemar yang mapan. Sepang juga terkenal dengan atmosfer balapan yang sangat hidup, dengan banyak penggemar dari negara-negara Asia Tenggara yang datang mendukung.

4. Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Rekomendasi Penginapan dekat Sirkuit Mandalika. (dok. AirBNB)
Rekomendasi Penginapan dekat Sirkuit Mandalika. (dok. AirBNB)

Balapan di Mandalika diharapkan dapat mendorong pariwisata di kawasan Lombok, Indonesia. Sebagai sirkuit baru, dampak terhadap perekonomian lokal masih berkembang, tetapi penyelenggaraan balapan ini telah menarik perhatian global terhadap keindahan kawasan Mandalika.

Sementara, Sepang memiliki dampak yang sudah jelas terhadap ekonomi Malaysia, khususnya sektor pariwisata dan industri otomotif. Setiap tahunnya, balapan di Sepang menarik ribuan turis dan penggemar MotoGP, yang juga berkontribusi besar pada industri perhotelan dan pariwisata di sekitar Kuala Lumpur dan Selangor.

5. Sejarah dan Popularitas

Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menyentuh garis finis pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (30/10/2016) [AFP/Manan Vatsyayana]
Pebalap Ducati, Andrea Dovizioso, menyentuh garis finis pertama di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (30/10/2016) [AFP/Manan Vatsyayana]

Sebagai sirkuit yang baru diperkenalkan, Mandalika memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu sirkuit ikonik di MotoGP, terutama dengan keindahan alamnya yang menjadi latar belakang balapan. Antusiasme yang besar dari penggemar Indonesia juga memperkuat posisinya di kalender MotoGP.

Sepang sudah memiliki sejarah panjang dan mapan di ajang MotoGP, menjadikannya salah satu sirkuit paling populer di Asia. Dengan fasilitas yang terus diperbarui dan balapan yang konsisten diadakan setiap tahun, Sepang telah menjadi tempat langganan bagi para pembalap dan penggemar.

Artinya, MotoGP Mandalika menawarkan pengalaman baru dengan latar belakang alam yang spektakuler dan tantangan lintasan tropis, sementara MotoGP Sepang lebih dikenal dengan tantangan teknis, cuaca panas, dan pengalaman penonton yang sudah mapan.

Keduanya memiliki keunikan tersendiri dan berperan penting dalam memperluas jangkauan MotoGP di kawasan Asia.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *