JAKARTA – Persaingan antara Francesco Bagnaia dan Jorge Martin di MotoGP Malaysia 2024 pekan lalu menjadi sorotan utama para pencinta roda dua dunia.
Setiap putaran dan manuver yang diambil berlangsung penuh ketegangan dan aksi yang menakjubkan. Persaingan untuk merebut posisi pertama bahkan berlangsung cukup lama sejak awal balapan.
Beberapa pebalap lain juga memberikan komentar antusias atas aksi keduanya. Salah satunya adalah pebalap Repsol Honda, Luca Marini, yang menjelaskan pentingnya memimpin balapan saat putaran awal MotoGP.
Jorge Martin saat berlaga pada MotoGP Indonesia 2024
Terlebih, jika balapan berlangsung di negara dengan suhu cukup tinggi seperti Malaysia. Sangat wajar jika pebalap ingin merebut posisi pertama secepat mungkin.
“Jika tetap berada satu putaran penuh di belakang motor lain, semua akan menjadi bencana. Jadi, Jorge dan Pecco Bagnaia pasti tahu hal ini dan mereka ingin berada di depan,” jelasnya menurut laporan Crash.
“Apabila terus berada di belakang sepeda motor lain, itu adalah bencana. Suhu meningkat drastis, Anda merasakan panas di tubuh, ban depan, dan mesin. Semuanya akan mulai melambat, mesin akan menjadi kurang bertenaga,” tambah Marini.
“Ban depan lebih jarang berhenti, dan suhu ban belakang meningkat,” jelasnya.
Ini menunjukkan bahwa pebalap yang tertinggal bisa kesulitan menjaga kecepatan dan daya saing. Pebalap seperti Bagnaia dan Martin pasti sadar risiko tersebut dan berusaha untuk tetap di depan sebanyak mungkin.
Selama balapan utama di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, terungkap bahwa Bagnaia dan Martin saling bertukar posisi sebanyak 11 kali dalam tiga putaran pertama.
Francesco Bagnaia sukses memastikan pole position usai mencatat waktu tercepat dalam sesi Kualifikasi MotoGP Malaysia 2024 di Sirkuit Sepang, 2 November 2024.
Ini adalah contoh sempurna dari “pertempuran depan ke belakang” yang menggambarkan sifat agresif dan kompetitif dari kedua pebalap.
Meskipun saling menyalip di awal balapan, Bagnaia akhirnya berhasil mengukuhkan keunggulannya, sementara Martin berusaha keras untuk tetap dekat.
Keduanya mempertahankan posisi pertama dan kedua dengan selisih sekitar dua detik hingga akhir balapan.
“Senang rasanya melihat dua petarung yang bertarung di kejuaraan juga bertarung di balapan,” ujarnya.