JAKARTA – Ducati terpaksa mengembalikan spesifikasi Desmosedici GP23 ke awal musim, setelah insiden mogoknya motor Marc Marquez pada MotoGP Indonesia 2024. Kondisi ini membuat para pengguna GP23 mengeluhkan performa motor.
Sejak MotoGP Belanda 2024, Ducati menyematkan komponen flywheel yang lebih ringan pada GP23. Komponen ini membantu motor mengurangi slip pada ban belakang dan meningkatkan akselerasi, sehingga meningkatkan perasaan para pebalap saat berada di atas motor.
Pebalap VR46 Pertamina Racing Team Fabio Di Giannantonio dan Marco Bezzecchi bersiap melakukan practice pada H-2 di Pertamina Mandalika International Circuit, Kuta, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada Jumat (27/9/2024)
Sebelumnya, GP23 disematkan flywheel yang lebih berat. Komponen ini membuat respons mesin lebih lambat. Meski dapat meningkatkan traksi, tapi mempengaruhi motor saat menikung.
Marco Bezzecchi mengatakan, ubahan pada GP23 yang dirasakannya hanyalah kelebihan. Sekarang, perasaan yang lebih baik saat berkendara hilang ketika motor kembali ke spesifikasi awal.
“Sekarang semuanya lebih buruk lagi, yang membuat segalanya menjadi lebih sulit bagi saya. Ketika cengkeramannya sedikit, motornya sedikit lebih baik,” ujar Bezzecchi, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (9/10/2024).
“Tapi, ketika lintasan memiliki cengkeraman yang bagus, seperti di Motegi, motornya tidak bisa berhenti, tidak mau berbelok. Singkatnya, motor ini tidak melakukan apa pun yang saya inginkan,” kata Bezzecchi.
Kekecewaan yang sama dirasakan rekan setimnya, Fabio Di Giannantonio. Dia bahkan sempat terpikir untuk melakukan operasi pada bahunya dalam waktu dekat, dibandingkan harus menunggu hingga akhir musim.
“Ketika saya mendengarnya, saya berpikir untuk menjalani operasi bahu sekarang, bukan pada akhir musim seperti yang direncanakan,” ujar pebalap yang kerap disapa Diggia tersebut.
Bukan hanya para pebalap VR46 yang merasakannya. Tetapi, dampak dari perubahan ini juga dirasakan oleh pebalap Gresini Racing, Marc Marquez. Namun, Marquez tidak mau ambil pusing akan hal tersebut.
“Memang benar bahwa ini adalah perubahan besar dibandingkan dengan Mandalika, dibandingkan dengan motor yang digunakan tujuh hari yang lalu. Ya, pembongkaran itu berdampak besar pada pengendaraan saya, tetapi tidak ada gunanya mengeluh. Anda tidak punya pilihan selain beradaptasi dengan apa yang ada,” ujarnya.
Memang sudah menjadi hal umum ketika ada peningkatan di satu bagian, maka ada bagian lain yang harus dikorbankan.