Ketakutan Pasca Kemenangan Trump
Sejumlah figur publik di Amerika Serikat (AS) menyuarakan keprihatinan setelah kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS 2024.
Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah mengenai pembatasan hak reproduksi yang mungkin terjadi di masa pemerintahan Trump.
Kekhawatiran ini semakin meningkat setelah Trump merayakan pembatalan putusan Roe v. Wade, yang menghilangkan hak konstitusional atas aborsi. Hal ini berpotensi memungkinkan negara bagian untuk melarang atau membatasi akses aborsi secara ekstrem.
Billie Eilish, penyanyi dan penulis lagu terkenal, menyatakan keprihatinannya di Instagram dengan menyebut situasi ini sebagai “perang terhadap perempuan.”
Sebelumnya, Eilish juga secara terbuka mendukung rival Trump, Kamala Harris, dan meminta penggemarnya untuk memilihnya demi perlindungan hak-hak perempuan.
Kekhawatiran juga datang dari aktor dan komedian Christina Applegate. Lewat X, dia menyatakan kekhawatiran bahwa hak-haknya sebagai perempuan akan terancam oleh kebijakan Trump.
Dalam postingannya, Applegate meminta pengikutnya yang tidak setuju untuk berhenti mengikuti akun media sosialnya sebagai bentuk protes terhadap situasi tersebut.
Grup musik Lambrini Girls juga memberikan komentar tajam terhadap hasil pemilu. Mereka merasa heran bahwa masyarakat lebih memilih Trump dibandingkan seorang pemimpin perempuan.
Mereka menyebut fenomena ini sebagai tanda kemunduran besar dan ancaman bagi demokrasi.
Trump, yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden ke-45, berhasil mengumpulkan 279 suara elektoral, mengalahkan kandidat Demokrat Kamala Harris yang hanya memperoleh 223 suara elektoral.
Dengan kemenangan ini, Trump menjadi mantan presiden pertama yang kembali menjabat setelah lebih dari 130 tahun. Ia juga menjadi presiden tertua yang terpilih pada usia 78 tahun.
Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa ini adalah kemenangan besar bagi rakyat Amerika dan bahwa negara ini akan mengalami “masa keemasan.”
