BeritaEntertainmentSelebritis

Disebut Cuek pada Syariat Islam di Aceh, Rara Pawang Hujan Skakmat PJ Gubernur Safrizal: Star Syndrome

×

Disebut Cuek pada Syariat Islam di Aceh, Rara Pawang Hujan Skakmat PJ Gubernur Safrizal: Star Syndrome

Share this article
Disebut Cuek pada Syariat Islam di Aceh, Rara Pawang Hujan Skakmat PJ Gubernur Safrizal: Star Syndrome

Belum lama ini beredar surat edaran dari Pj Gubernur Aceh, Safrizal, yang memulangkan Rara Istiati Wulandari, alias Rara, pawang hujan, setelah melakukan ritual di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.

Dalam surat edaran tersebut dituliskan bahwa ritual yang dilakukan Rara tidak sesuai dengan syariat Islam serta kultur Aceh.

Rara Pawang Hujan dituding diusir dari Aceh (X)
Rara Pawang Hujan dituding diusir dari Aceh (X)

“Menyampaikan permohonan maaf kepada publik karena kegiatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam. Segera memulangkan yang bersangkutan agar tidak menimbulkan kegaduhan,” bunyi keterangan di dalam surat edaran.

Pernyataan tersebut memicu tuduhan bahwa Rara diusir di tengah ritual dan seolah ia tidak mengindahkan aturan-aturan yang berlaku di Aceh.

Tidak terima, Rara pun buka suara melalui sebuah unggahan di Instagram pada Kamis (29/8/2024).

“Aku tidak pernah diusir saat doa meditasi di stadion SBH, ya, tidak sesuai fakta,” tegas Rara.

Rara Pawang Hujan dituding diusir dari Aceh (X)
Rara Pawang Hujan dituding diusir dari Aceh (X)

Rara menjelaskan bahwa ia tetap bekerja dari tanggal 20 hingga hari ini, sementara surat edaran tersebut mulai muncul di media sosial pada 27 Agustus kemarin.

Perempuan asal Jayapura itu curiga pejabat setempat sengaja membuat surat edaran tersebut supaya terlihat baik di mata masyarakat.

“Apa ada kaitannya dengan PJ Gubernur Aceh Pak Safrizal yang baru mengeluarkan surat edaran tentang aku? Aku rasa kita semua tahu pejabat yang dilantik itu star syndrome, ingin kebijakan yang diambilnya terlihat baik di mata masyarakat,” sambungnya.

Perempuan yang viral saat gelaran MotoGP Mandalika 2022 ini menegaskan bahwa kemampuannya mengendalikan cuaca merupakan anugerah dari Tuhan.

“Ya sudah aku pahami, aku sampaikan saja bahwa Tuhan memberikan aku anugerah kecerdasan indigo itu karena Tuhan percaya aku bisa berbuat baik,” tegasnya.

Menurutnya, menggunakan jasa pawang hujan ketika tidak ada solusi lain merupakan hal yang sah untuk dilakukan.

“Aku pahami buat di Aceh itu menerapkan syariat Islam yang tegas,” lanjutnya.

“Namun saat proyek pembangunan yang dikejar target terhambat oleh hujan sejak bulan Juli dan awal Agustus, sejatinya sah-sah saja perusahaan pekerja itu mengundang alternatif pawang hujan untuk ikhtiar doa sebagai solusi yang bijak,” tandasnya.

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *