JAKARTA – Di bawah kepemilikan Liberty Media, ajang Formula 1 dan MotoGP diharapkan dapat bersinergi dengan lebih baik, terutama dalam menghindari bentrokan jadwal balap.
Seperti diketahui, pada awal 2024, Liberty Media selaku pemilik Formula 1 telah membeli 86 persen saham Dorna Sport, menjadikan perusahaan asal Amerika Serikat ini sebagai pemilik MotoGP.
Pebalap Ferrari, Carlos Sainz, mencatatkan kemenangan di Formula 1 GP Singapura pada Minggu (17/9/2023) malam WIB. Dirinya memutus rangkaian 10 kemenangan juara dunia Max Verstappen.
Musim depan, Formula 1 akan memulai balapan pada bulan April 2025 dengan total 24 seri, sedangkan MotoGP akan memulai musim baru pada akhir Februari dengan total 22 seri.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengakui bahwa sangat sulit untuk menghindari bentrokan kalender meskipun kedua kejuaraan itu berada di bawah satu manajemen.
“Sangat sulit untuk tidak tumpang tindih karena mereka memiliki 24 putaran dan kami memiliki 22 putaran yang berlangsung antara Maret dan November,” ujarnya.
Diperkirakan, musim depan akan ada sembilan akhir pekan di mana jadwal Formula 1 dan MotoGP akan bentrok.
Marc Marquez saat berlaga pada MotoGP Jepang 2024
“Kerja sama selalu terjalin dengan baik dan akan semakin baik setelah Liberty Media mengambil alih Dorna, tetapi kami tidak bisa menghindari bentrokan jadwal,” tambah Ezpeleta.
Ezpeleta menjelaskan bahwa baik F1 maupun MotoGP mempertimbangkan banyak faktor saat merencanakan jadwal balap.
“Kami melihat kalender mereka sebelum menyusun kalender kami, dan sekarang mereka juga melihat kalender kami sebelum menyusun kalender mereka. Itu tidak selalu terjadi di masa lalu,” ujarnya.
“Kerja sama selalu terjalin dengan baik, dan akan lebih baik lagi sekarang setelah Liberty Media mengambil alih Dorna, tetapi kami tidak akan dapat melakukannya tanpa bentrokan jadwal,” ujarnya.