Kejang pada anak sering membuat orang tua panik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara menangani anak yang mengalami kejang dengan cepat dan tepat guna menghindari komplikasi.
Konsultan emergensi dan rawat intensif anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, Rismala Dewi, berbagi kiat yang harus diketahui orang tua ketika anak mengalami kejang.
Prof. Rismala menjelaskan bahwa orang tua harus tetap tenang dan tidak panik saat anak mengalami kejang untuk pertama kalinya.
“Jika sudah berulang kali, orang tua akan lebih tahu apa yang harus dilakukan,” katanya.
Menangani anak yang kejang dengan tepat dapat mencegah cedera lebih lanjut. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya membaringkan anak di tempat yang aman dan datar.
Selain itu, orang tua tidak disarankan untuk memegang anak yang sedang kejang atau memasukkan benda apapun, seperti sendok atau jari, ke dalam mulut anak. Hal ini bertujuan untuk mencegah cedera pada mulut anak maupun orang tua.
Kejang pada anak umumnya dapat berhenti dengan sendirinya, atau dengan bantuan obat yang diberikan oleh dokter. Kejang yang pertama kali biasanya bisa berhenti sendiri, namun jika terjadi berulang, sangat disarankan untuk membawa anak ke dokter guna mengetahui penyebabnya.
Jika kejang terjadi saat anak sedang makan, segera miringkan tubuh anak agar makanan tidak menyebabkan anak tersedak.
Obat kejang yang diberikan melalui dubur bisa membantu meredakan kondisi ini jika sudah ada petunjuk dari dokter. Namun, penting untuk memeriksakan kondisi anak ke rumah sakit meskipun anak terlihat baik-baik saja setelah mengalami kejang.