JAKARTA — Motor bekas tahun lawas bisa menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang mencari kendaraan dengan harga lebih terjangkau. Selain itu, motor jenis ini sering kali diminati karena dianggap tangguh dan lebih mudah dalam hal perawatan.
Meski demikian, ada beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan calon pembeli saat memilih motor bekas tahun tua, yang pada akhirnya dapat merugikan mereka.
Menurut Ivan, pengelola Babay Motor di Jakarta Barat, salah satu kesalahan paling umum adalah kurangnya perhatian pada kondisi mesin.
“Banyak pembeli yang terlalu fokus pada tampilan luar, seperti bodi dan cat, tanpa memeriksa kondisi mesin secara detail. Padahal, mesin adalah inti dari performa motor,” kata Ivan kepada media, Minggu (27/10/2024).
Ivan menjelaskan bahwa mesin yang bermasalah pada motor lawas biasanya ditandai dengan suara kasar atau getaran berlebih saat dihidupkan.
“Saya sarankan saat mau beli, coba mesin dihidupkan, dirasakan, pakai berkendara sebentar, rasakan responsnya. Jangan andalkan pada apa kata penjual, saya kira setiap penjual juga membolehkan test ride,” kata Ivan.
Selain itu, banyak pembeli yang sering mengabaikan komponen kelistrikan, seperti aki dan lampu-lampu.
“Kan kalau motor bekas yang usianya sudah 10 tahun lebih, umumnya masalah ada di kelistrikan,” ujar Ivan.
Kelistrikan motor.
Ivan juga mengingatkan calon pembeli untuk tidak lupa memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan.
“Jangan sampai tergiur harga murah tapi ternyata motor tidak dilengkapi BPKB atau STNK. Ini bisa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” kata dia.
Dengan memperhatikan hal-hal ini, calon pembeli diharapkan lebih teliti dalam memilih motor bekas tahun lawas, sehingga bisa memperoleh kendaraan yang layak dan sesuai dengan kebutuhan mereka.