Bunga Zainal Berbagi Cerita Mengenai Penipuan yang Menghancurkan
Bunga Zainal tidak bisa menahan tangis saat menceritakan kronologi penipuan yang telah mengakibatkan kerugian hingga Rp15 miliar. Uang tersebut sebagian besar adalah hasil kerja kerasnya selama beberapa tahun.
“Itu uang dari hasil syuting dan iklan yang saya kerjakan selama ini,” kata Bunga Zainal sambil berlinang air mata, saat menggelar jumpa pers di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada (29/8/2024).
Selain itu, uang tabungan tersebut sebenarnya ingin digunakan Bunga Zainal untuk pendidikan anak-anaknya.
“Itu uang yang saya kumpulkan untuk masa depan anak-anak saya. Saya itu orang yang sangat pekerja keras. Setelah menikah dan memiliki anak, saya tidak lagi memikirkan diri sendiri. Jadi, uang hasil syuting benar-benar saya kumpulkan untuk anak-anak,” ujar Bunga Zainal.
Ia bahkan sampai merasa tidak berani bertemu dengan anak-anaknya karena merasa malu telah menghilangkan uang tabungan untuk pendidikan mereka.
“Saya sampai tidak mau bertemu anak, karena saya bisa marah-marah kepada mereka. Padahal anak saya juga korban, rasanya sangat sakit. Saya korbankan dana pendidikan anak untuk investasi bodong ini,” tambahnya.
Bunga Zainal telah melaporkan kasus penipuan yang ia alami ke Polda Metro Jaya pada 22 Agustus 2024. Kini ia hanya bisa pasrah menunggu proses hukum, sambil meratapi kebodohan yang mengakibatkan ia mudah mempercayai orang lain dengan uang dalam jumlah besar.
“Saya hanya bisa menangis, mengapa saya bisa sebodoh ini,” ucap Bunga Zainal.
Awalnya, Bunga Zainal menjalin kerja sama bisnis dengan sepasang suami istri berinisial CD dan SFS pada tahun 2022. Ia ditawari untuk berinvestasi dalam proyek pengadaan barang di Bali.
Sempat berjalan baik, kerja sama bisnis tersebut membuat Bunga Zainal menerima bagi hasil sesuai kesepakatan awal.
Melihat peluang bisnis yang semakin menggiurkan, melalui arahan kedua pelaku, Bunga Zainal mengajak suaminya, Sukhdev Singh, untuk ikut berinvestasi. Ia pun bersedia mengikuti permintaan sang istri.
Namun, memasuki Mei 2024, Bunga Zainal mulai merasakan kejanggalan dalam bisnis tersebut. Hasil keuntungan yang ditransfer mulai tidak sesuai dengan kesepakatan awal.
Puncak masalah terjadi pada Juli 2024, saat Bunga Zainal tidak lagi menerima pembagian keuntungan dari pasangan tersebut.
Selang waktu, ia sempat meminta klarifikasi dengan mengundang kedua rekan bisnisnya untuk bertemu pada 8 Agustus 2024, namun pertemuan tersebut tidak membuahkan solusi.
Setelahnya, Bunga Zainal juga melayangkan teguran tertulis kepada kedua pelaku, meminta mereka untuk segera menyelesaikan masalah, tetapi ia kembali tidak mendapatkan respon yang diharapkan.
Dari total kerugian Rp15 miliar, Bunga Zainal dan Sukhdev Singh masing-masing menderita kerugian sebesar Rp6,2 miliar dan Rp6,5 miliar. Uang yang tersisa berasal dari dua perusahaan milik Bunga, yang juga digunakan sebagai modal investasi.
